Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengeluarkan imbauan agar warga meningkatkan kewaspadaannya, mengingat cuaca ekstrem (hujan lebat disertai angin kencang dan petir) dengan intensitas dan waktu yang panjang, terjadi setiap hari. Bencana alam mengintai setiap saat.
"Di musim penghujan ini harus hati- hati. Jika hujan jangan di bawah pohon, jangan di bawah reklame, selokan harus dibersihkan. Kondisi- kondisi rumah untuk dicek kembali karena tidak tertutup kemungkinan rumah karena air masuk akan lapuk dan ambruk,"ungkap M Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Bogor saat ditemui di lokasi longsor di Ciseeng, Jumat (1/12) sore.
BPBD Kabupaten Bogor mencatat dalam kurun waktu 3 hari berturut-turut dari 29, 30 November dan 1 Desember 2023, sedikitnya ada 43 titik kejadian bencana alam yang didominasi longsor di pemukiman atau perumahan-perumahan. Lainnya adalah bencana banjir dan pohon tumbang.
Baca juga: 24 RT di Jaktim masih Tergenang Banjir akibat Luapan Kali Ciliwung
"Ada lebih dari 43 titik dalam 3 hari ini. Sebagian besar longsor rumah dan jalan,"kata Adam.
Terbaru dan hingga saat ini masih dalam penanganan adalah bencana longsor di Desa Kuripan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Lokasi tepatnya di Perumahan Grand Viona, pemukiman yang berada di pinggiran Kali Cibeuteung.
Baca juga: Banjir Jakarta masih Rendam 69 RT hingga Ketinggian 2,4 Meter
Akibat hujan lebat disertai angin dan petir yang terjadi merata di wilayah Bogor Raya (kota dan kabupaten) sejak sore hari hingga malam, sedikitnya ada 25 rumah warga yang terdampak. Bahkan 5 unit diantaranya hilang terbawa, tertimbun longsor. Sedangkan sisanya kini kondisinya mengkhawatirkan, menggantung.
"Saya pulang kerja sekitar jam 8-an ada woro-woro siaga 1 untuk Blok I dan diminta keluar. Ternyata bagian belakang rumah saya sudah terbawa longsoran,"kata Yani warga Blok I No 12, sambil menangis.
Menurutnya sebelum tembok bagian rumahnya hilang, halaman belakang rumahnya sudah bergerak dan sudah terasa bergoyang.
Karena itu rumah statusnya masih baru ditempati dan cicilannya masih berjalan, pihaknya mengharapkan solusi dari pihak pengembang.
"Kami sudah melakukan evakuasi terhadap 5 rumah yang terbawa dan 20 rumah lainnya yang terancam. Kita sudah dipasangi garis pembatas,"kata Adam.
Pihaknya juga sudah melakukan pertemuan pembahasan dengan pihak kecamatan dan pengembang. Hasilnya, pihak pengembang akan melakukan penanganan dengan mengalihkan rumah warga yang hilang, dan yang terancam ke rumah-rumah kosong yang belum terisi atau terjual untuk sementara waktu.
Sementara itu, himbauan juga dikeluarkan BMKG terkait kejadian fenomena hujan deras sejak sepekan lalu yang diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa pekan ke depan.
Kepala Stasiun BMKG Citeko, Fatuhri Syabani menjelaskan, hujan deras yang terjadi diakibatkan fenomena yang disebut para ahli meteorologi, gelombang atmosfer rosby di equator.
Di samping itu juga lanjutnya, musim penghujan yang memang sudah masuk (jumlah uap air di atmosfer tinggi) dan adanya fenomena Rossby ini menambah asupan uap air di wilayah Indonesia.
Tipikal musim hujan adalah kejadian hujan dapat terjadi kapan saja. Baik siang; sore ataupun malam hari; dengan durasi yang lama.
Begitu juga di wilayah Puncak Kabupaten Bogor, hujan yang terjadi di hulu (daerah aliran sungai) dengan cepat dapat menaikkan tinggi muka air (debit) pada anak-anak sungai dan sungai utama (Sungai Ciliwung).
Fathuri menghimbau, untuk para wisatawan di Puncak Bogor agar waspada saat wisata outdoor seperti kemping; susur sungai, hiking.
Kemudian jika memang tetap akan dilakukan, hindari berada di sekitar lereng (bahaya longsor) dan daerah aliran sungai (bahaya banjir bandang).
Dan saat di tempat terbuka, segera berlindung di tempat aman jika terdengar guntur/petir.
Untuk di daerah ketinggian (pendakian gunung) hujan/kabut dapat menurunkan suhu udara dengan cepat. "Mohon persiapkan pakaian yang dikenakan, agar tidak kena serangan hipotermia,"katanya.
Selain itu, saat berkendara bila hujan deras atau kabut, sebaiknya menepi bila jarak pandang berkurang. Dan waspada ada limpasan air dijalan yang dapat mengakibatkan terseretnya kendaraan, terutama roda dua. (DD/Z-7)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Masyarakat yang mudik di periode ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperoleh informasi terkait peta bencana.
BNPB menyampaikan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi di kawasan Jawa
Sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di Jawa Tengah karena cuaca ekstrem.
SELAMA lima tahun terakhir, 2019-2023, terjadi bencana hidrometeorologi sebanyak 18.081 kejadian, sebanyak 25% di antaranya merupakan peristiwa bencana angin puting beliung.
SESUAI prakiraan cuaca BMKG untuk periode 26 Februari hingga 3 Maret 2024, masyarakat di Jawa Timur (Jatim) diimbau mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga bencana hidrometeorologi.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved