Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

TPNPB-OPM Bunuh 7 Pekerja Tambang Ilegal yang Dianggap Mata-Mata

Emir Chairullah
18/10/2023 15:40
TPNPB-OPM Bunuh 7 Pekerja Tambang Ilegal yang Dianggap Mata-Mata
Ilustrasi penembakan oleh KKB Papua(Dok. MI)

PASUKAN Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM) mengeklaim berhasil membunuh 7 anggota intelijen Indonesia di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa (17/10).. 

Menurut Jubir TPNPB Sebby, ketujuh orang tersebut menyamar sebagai pendulang emas ilegal.

“Operasi ini dilakukan pasukan gabungan yaitu TPNPB Kodap III Ndugama dan TPNPB Kodap XVI Yahukimo. Elkius Kobak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut," jelas Sebby dalam keterangan persnya, Rabu (18/10).

Baca juga : Senjata hingga Amunisi Ditemukan di Markas KKB

Sebby menegaskan, pihaknya telah mengingatkan soal siapa saja yang berada di wilayah perang untuk segera tinggalkan wilayah tersebut. 

“Ingat bahwa kepada warga sipil telah diperingatkan berulang kali, anda punya telinga harusnya dengar,” tegas Sebby.

Baca juga : Lima Anggota KKB Papua Tewas Disergap TNI-Polri

Karena itu, tambah Sebby, semua warga sipil yang bekerja sebagai tukang, pekerja proyek dan penambangan ilegal telah diperingatkan untuk tinggalkan wiyah konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI/Polri. 

“Jika masih kepala batu maka TPNPB tidak akan kompromi. TPNPB tidak bertanggung jawab dengan nyawa anda,” pungkasnya.

Adapun pembunuhan merupakan aksi kesekian kalinya yang dilakukan kelompok separatis terhadap warga sipil yang mereka klaim sebagai mata-mata. Sebelumnya TPNPB juga membunuh aktivis kemanusiaan Papua Michelle Kurisi Ndoga karena dianggap sebagai anggota intelijen. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya