Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jokowi Kembali Singgung Sosok Presiden Selanjutnya, “Sanggup atau Tidak?”

Indriyani Astuti
16/8/2023 13:31
Jokowi Kembali Singgung Sosok Presiden Selanjutnya, “Sanggup atau Tidak?”
Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2023.(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menyinggung sosok bakal calon presiden (capres) RI selanjutnya yang akan dilantik pada 2024 mendatang. Sebab, kepemimpinan selanjutnya yang akan menentukan masa depan Indonesia. Ia menuturkan siapapun yang terpilih menjadi presiden diminta untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan saat ini.

"Ini bukan tentang siapa yang jadi Presidennya. Bukan bukan itu.Tapi apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023, pukul 09.30 WIB, di Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)

Untuk mencapai Indonesia emas, Jokowi menilai perlu ada akselerasi. Bukan kerja yang santai. Ia mengibaratkannya sebagai lari marathon. Bukan lari biasa.

Baca juga; Presiden: Indonesia Jadi Bangsa Pemalas Jika Hanya Jual Bahan Mentah

"Apakah Berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah nafas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas," tegasnya.

Menurut Jokowi, tantangan pada masa depan tidak mudah. Pilihan kebijakan dinilainya akan semakin sulit sehingga dibutuhkan keberanian dan kepercayaan pemimpin terpilih. Presiden selanjutnya, ujar Jokowi, diminta berani mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer.

Baca juga: Jalan Tol tidak Bisa Dimakan, Presiden: Ya Memang Betul

"Oleh sebab itu menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust karena kepercayaan adalah salah 1 faktor penentu. Bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa," papar Jokowi.

Selain itu, ia menambahkan seorang pemimpin membutuhkan dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen bangsa.

Oleh sebab itu, selama masa jabatannya, Jokowi berterima kasih kepada pimpinan lembaga tinggi negara, para ulama Tokoh agama Tokoh masyarakat dan Pemimpin Adat, kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan dan awak media, partai politik, politisi, aparat pemerintah dan TNI Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan padanya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya