Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SOSOK Menteri BUMN Erick Thohir yang tidak terikat dengan partai politik atau bukan kader partai politik manapun jika menjadi calon wakil presiden (cawapres) memiliki daya tarik tinggi bagi kalangan pemilih muda.
Hal ini terungkap dari hasil survei terbaru dari Lembaga Riset Internasional Ipsos yang menyatakan Ketum PSSI tersebut memiliki penerimaan tinggi di tengah generasi muda untuk posisi cawapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Ketokohan Erick Thohir beda dengan tokoh potensial yang masuk bursa bakal cawapres lainnya yang rata-rata berasal dari parpol, sementara Erick Thohir bukan dari parpol,” tutur Managing Direktur Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan dalam keterangan, Minggu (9/7).
Baca juga: Posisi Erick Thohir Bisa Jadi Cawapres Kuat di Pemilu 2024
Seperti diketahui, Ipsos Indonesia baru saja merilis hasil riset terbaru terkait sentimen positif media sosial para tokoh yang masuk dalam bursa Pilpres 2024 mendatang. Sebagaiman diketahui bahwa edia sosial sangat digandrungi oleh Generasi Z dan milenial di Indonesia.
Ipsos menggunakan mesin analitik media sosial Ipsos Synthesio di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Tiktok untuk mengukur sentimen positif atau akseptabilitas dari para tokoh.
Dalam kategori cawapres, Erick Thohir menjadi tokoh yang paling tinggi angka aksepatbilitasnya dibandingkan dengan tokoh lain.
Baca juga: Berhasil Emban Tugas Negara, Erick Dapat Dukungan Publik Jadi Cawapres
Tokoh lain yang terekam dalam riset Ipsos adalah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno.
Erick menerima angka akseptabilitas sebesar 47,0 persen, kemudian di belakanganya terdapat Ridwan Kamil dengan angka 17 persen.
Sedangkan Sandiaga Uno berada di urutan terakhir dengan akespatibilitas sebagai cawapres pada generasi muda hanya di angka 6,3 persen. Dengan ini, Erick unggul jauh dari para pesaingnya tersebut di bursa cawapres generasi muda.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Potensi Jadi Cawapres Kuat dari Kluster Menteri
Sementara itu, Peneliti Senior Ipsos Indonesia, Arif Nurul Imam menyatakan menghadapi Pilpres 2024 mendatang masyarakat, khususnya generasi muda, perlu mengetahui hasil riset termutakhir penerimaan para tokoh yang diperkirakan akan berlaga.
Jumlah DPT Generasi Muda Lebih dari 50%
Mengingat jumlah generasi muda di kontestasi demokrasi mendatang berjumlah lebih dari 50 persen sebagai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari KPU.
Baca juga: Erick Thohir Miliki Kapasitas Diusung Jadi Cawapres 2024
“Di tengah masifnya kemajuan teknologi, percakapan di sosial media tentu dapat menjadi gambaran untuk mengukur akseptabilitas sosok atau tokoh," ujar Arif.
"Apalagi kita tahu Pemilu ke depan sebesar 52% merupakan pemilih yang berasal dari generasi Z dan milenial yang sangat lekat dengan media sosial yang akan jadi bandul politik dalam Pemilu 2024,” terang Arif. (RO/S-4)
BUMN diinilai perlu memperbaiki dan meningkatkan tata kelolanya
MENTERI BUMN Erick Thohir menanggapi perihal tidak jadinya Pertamina mengakuisisi perusahaan bioetanol di Brasil
Ini respons Menteri BUMN Erick Thohir soal rencana pengetatan penerima BBM bersubsidi yang akan diperketat pada 17 Agustus mendatang.
Namun, khusus harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami penaikan atau masih sama dengan periode Januari 2024.
HARI Ibu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan fasilitas daycare di Kementerian BUMN.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk memberikan penawaran murah terkait divestasi 14% saham INCO ke Holding BUMN tambang, Mind ID.
Mantan Sekretaris Jenderal PKB Muhammad Lukman Edy membeberkan masalah paling mendasar yang menyebabkan hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PKB memanas akhir-akhir ini.
Ketua Umum Depinas SOKSI, Ahmadi Noor Supit, menyebut, dukungan diberikan lantaran melihat sosok Airlangga yang dianggap telah berhasil memimpin Partai Golkar.
Dukungan pun mengalir untuk Wakil Ketua Umum BPP Gapensi dan Ketua Kadin Kota Bogor itu.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyatakan tidak keberatan jika dirinya dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pilgub
Rapimwil membahas kondisi internal maupun eksternal partai hingga melakukan penataan dan penguatan partai ke depannya di masa yang akan datang.
Ucapan Megawati Soekarnoputri yang mengusulkan pertukaran posisi Ketua Umum dengan Puan Maharani dianggap sebagai candaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved