Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi pusat peradaban Islam masa depan.
Pertama, modal demografis mengingat Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Kedua, modal sosial, dengan corak umat Islam Indonesia yang toleran dan terbuka.
Ketiga, modal ekonomi karena Indonesia memiliki karunia kekayaan alam yang melimpah. Keempat, modal politik dengan penerapan sistem demokrasi yang stabil berlandaskan Pancasila.
Dan kelima, posisi geopolitik Indonesia yang bebas aktif dan membuat Indonesia tidak terlibat permusuhan secara langsung dengan negara lain.
Selain menjadi peradaban Islam, Abdul Mu'ti menilai, Indonesia yang merupakan negara majemuk juga terbukti mampu menjalani demokrasi tanpa tercerai berai.
Padahal, lanjut dia, banyak pihak yang sempat mengira Indonesia akan terpecah setelah menjalani demokrasi seperti Uni Soviet, Yugoslavia, dan beberapa negara Arab.
“Selama kita menempatkan Indonesia sebagai rumah kita bersama dan menempatkan kebinekaan sebagai kekayaan, politik Identitas tidak akan dapat mengoyak negara kita,” kata dia dalam siniar Bung Karno Series bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang tayang di akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Minggu (25/6/2023).
Terkait politik identitas, Abdul Mu'ti menjelaskan, tantangan dalam mengelola kemajemukan adalah menjaga agar sentimen primordial menjadi faktor disintegrasi. Dan sentimen primordial bisa berlatar belakang agama. suku, etnis, kedaerahan, dan ekonomi.
Sebab, lanjutnya, ada kelompok yang sangat primordial karena merasa secara ekonomi sangat kuat sehingga tidak mau bergaul. "Kaum elit tidak mau gumbul sama orang alit (kecil). Presiden pertama Indonesia Bung Karno justru memberi contoh sebagai orang elite tapi sangat pro sama kelompok alit atau sekarang disebut wong cilik," kata dia.
Akan tetapi, menurut dia, Indonesia justru relatif lebih mampu mengatasi sentimen rasial ketimbang negara lain. Di Amerika Serikat (AS) dan negara di Eropa, lanjut dia, juga masih terjadi praktik sentimen rasial berbasis etnis.
"Yang masih menjadi tantangan beberapa primordialisme berbasis kedaerahan dan yang primordial dijustifikasi pemahaman keagamaan yang sempit," kata dia.
Sehingga, dia mengingatkan agar politisi dan semua pihak tidak menyalahartikan, menyalahgunakan, bahkan merusak dalil agama demi kepentingan politik kekuasaan.
"Saya sering istilahkan, misuse dan abuse. Misalnya, pilih partai a insyaallah masuk surga atau jangan pilih partai b karena partai kafir. Itu harus kita jauhkan karena tidak menunjukkan pemahaman agama yang benar dan bentuk penyalahgunaan agama untuk kepentingan kekuasaan belaka," kata Mu'ti.
Dia mengakui, sebagian umat Islam sangat konservatif dalam beragama, kaku, tertutup, dan anti terhadap kemajuan dalam memandang agama.
Makanya, sambung dia, Bung Karno juga sempat menyampaikan kritik dengan masih adanya umat di negeri ini, di era modern, yang masih hidup dengan cara 1.000 tahun lalu.
“Islam tentu harus berkemajuan dalam cara, yang kita ambil dari semangat masa lalu itu kan etos dalam berjihad, etos dalam mempertahankan keyakinan, dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama, bukan abunya,” terangnya.
Abdul Mu'ti menjelaskan, Bung Karno dan Muhammadiyah faktanya memiliki nafas perjuangan yang sejalan dalam membangun Indonesia. Kesamaan tersebut pada akhirnya diyakini akan menjadikan Indonesia sebagai episentrum peradaban Islam dunia di masa mendatang.
“Waktu Bung Karno di Surabaya, beliau sering mengikuti pengajian yang diadakan oleh KH Ahmad Dahlan, yang ceramah-ceramahnya itu sangat mencerahkan dan memberikan perspektif bagaimana berislam dan beragama yang berkemajuan,” ujar pria yang sempat menjadi Ketua PP Pemuda Muhammadiyah tersebut.
Abdul Mu’ti menambahkan, Bung Karno yang berpandangan progresif dan juga memiliki minat yang tinggi dalam memperdalam agama menjadikan ceramah KH Ahmad Dahlan tidak hanya untuk memperkuat keyakinannya terhadap Islam, akan tetapi juga memberikan inspirasi bagaimana agama dapat menjadi sumber ajaran dan motivasi agar umat Islam turut dapat meraih keunggulan dan kejayaannya.
“Bung Karno sejatinya jatuh cinta dengan Muhammadiyah saat KH Ahmad Dahlan sering mengadakan pengajian di kediaman teman dekatnya yakni HOS Cokroaminoto, yang juga menjadi tempat indekos Bung Karno saat itu. Meskipun secara resmi beliau baru menjadi pengurus dan struktural Muhamadiyah saat menjalani pengasingan di Bengkulu,” ungkap cendekiawan Muhammadiyah tersebut.
Abdul Mu'ti menuturkan, setidaknya ada tiga pondasi penting bagaimana pikiran Bung Karno dapat sejalan dengan Islam progresif dan berkemajuan Muhammadiyah.
Pertama, pemahaman ajaran agama yang terbuka. Kedua, sikap positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga, egalitarianisme antara manusia dan kemanusiaan.
“Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang terbuka. Pertemuan di Muhammadiyah itu tidak hanya melibatkan laki-laki dan perempuan, dalam berbagai kegiatan melibatkan lintas suku, dan bahkan lintas agama. Hal ini juga menjadi salah satu alasan kenapa Bung Karno merasa Muhammadiyah itu seperti rumah, karena senafas dan sejalan dengan kepribadian Bung Karno,” kata Abdul Mu’ti.
Ia menyampaikan, Muhammadiyah sebagai organisasi tidak antikritik. Bahkan Bung Karno turut mendorong Muhammadiyah menjadi lebih terbuka dalam berbagai hal.
“Setidaknya ada tiga faktor kunci yang membuat Bung Karno sangat dekat dengan Muhammadiyah, pertama yakni kesamaan pandangan agamanya dengan Muhammadiyah. Kedua, kedekatan personal dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah. Ketiga, kedekatan secara kultur egaliter, keterbukaan dan semangat untuk senantiasa ingin maju,” jelasnya. (X-7)
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
GEREJA Katedral Jakarta menyumbangkan seekor sapi untuk Masjid Istiqlal pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan berpendapat salam dan ucapan hari raya lintas agama adalah bentuk toleransi dan ekspresi etika sosial dalam tata kebinekaan Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas tidak sepakat dengan MUI yang memfatwakan ucapan salam merupakan bagian dari doa yang mengandung unsur ibadah, sehingga tidak boleh dicampuradukkan
PEMERINTAH memastikan akan segera meluncurkan peta tunggal melalui kebijakan satu peta atau one map policy di pekan depan.
Bermain trivia merupakan salah satu cara yang dapat dipilih untuk mengajarkan anak mengenai geografi dan informasi terkini.
SEBAGAI negara dengan biodiversitas tinggi, Indonesia memiliki beragam produk pertanian hingga perkebunan yang unik. Bumi Indonesia juga kaya akan budaya yang membuatnya berciri khas.
Apa saja macam-macam prinsip geografi? Bagaimana contoh menganalisis prinsip-prinsip geografi dalam kehidupan sehari-hari? Baca terus artikel ini.
Ada berbagai jenis awan di langit berdasarkan tingkatannya dibagi menjadi empat, yaitu awan tinggi, awan menengah, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.
Angin muson dibagi menjadi dua jenis yakni angin muson barat dan angin muson timur. Berikut penjelasan proses dari kedua jenis angin muson.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved