Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ELEKTABILITAS calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir meningkat pesat dalam 1 tahun terakhir.
Pasalnya, Menteri BUMN yang juga Ketua Umum (Ketum) PSSI ini terekam memiliki elektabilitas sebesar 7,6% di bulan Oktober 2021 kemudian meningkat pesat 17,1% pada April 2023 berdasarkan hasil survei dari Poltracking Indonesia.
Jika dikalkulasi kenaikan elektabilitas Erick Thohir terekam sebesar 9,5%.
Baca juga: Berkarakter Nasionalis, Religius, dan Nonpartisan, Erick Berpeluang Dampingi Ganjar
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyatakan elektabilitas cawapres pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini cenderung konsisten meningkat setiap periode survei.
Meski mengalami sedikit penurunan pada bulan Agustus 2022 namun elektabilitas Erick Thohir kembali naik di bulan November 2022.
Dari November Hingga April 2023, Elektabilitas Erick Thohir Stabil
Sejak bulan November 2022 hingga April 2023 angka elektabilitas cawapres milik Erick Thohir cenderung stabil di rentang angka 16,2% hingga 17,1%.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Mampu Eratkan Koalisi Partai Pengusung
“Hasil ini kita tarik surveinya dari periode Oktober 2021 dan Erick Thohir mengalami peningkatan elektabilitas, kemudian sedikit menurun terus kembali naik dan stabil,” terang Hanta Yuda rilis temuan survei yang bertajuk "Pergeseran Peta Elektoral Capres, Cawapres dan Partai Politik pada Tiga Survei Nasional Terbaru", Jum’at (28/4).
Jika dirinci, berdasarkan temuan Poltracking Indonesia, elektabilitas cawapres Erick Thohir terekam di angka 7,6% di bulan Oktober 2021. Kemudian meningkat di angka 12,4% pada bulan Mei 2022.
Terjadi penurunan di bulan Agustus 2022, di mana Erick Thohir memiliki elektabilitas sebesar 10,8% namun kembali rebound ke angka 16,2% pada bulan November 2022.
Angka elektabilitas eks Presiden Inter Milan ini cenderung stabil dari bulan November 2022 hingga Maret 2023 di angka 16%.
Baca juga: Pilpres 2024, NasDem Sebut Semua Kandidat Capres Bagus dan Terbaik
Peningkatan terjadi di bulan April 2023, di mana Poltracking Indonesia menemukan elektabilitas cawapres Erick di angka 17,1%. Dengan angka elektabilitas ini, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini berada di posisi pertama bursa cawapres Pilpres 2024.
Bersaing dengan Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil
Ia bersaing dengan Menaprekraf Sandiaga Uno yang memiliki elektabilitas sebesar 15,5% dan Ridwan Kamil di angka 13,5%.
Baca juga: Anies Baswedan Beri Sinyal Sosok Cawapres Segera Diumumkan
Perlu diketahui, Poltracking Indonesia menyelenggarakan rilis survei nasional pada Februari, Maret, dan April 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Pengambilan data terbaru pada April dilakukan pada tanggal 9-15 April 2023. Jumlah sampel dalam tiap survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. (RO/S-4)
BUMN diinilai perlu memperbaiki dan meningkatkan tata kelolanya
MENTERI BUMN Erick Thohir menanggapi perihal tidak jadinya Pertamina mengakuisisi perusahaan bioetanol di Brasil
Ini respons Menteri BUMN Erick Thohir soal rencana pengetatan penerima BBM bersubsidi yang akan diperketat pada 17 Agustus mendatang.
Namun, khusus harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami penaikan atau masih sama dengan periode Januari 2024.
HARI Ibu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan fasilitas daycare di Kementerian BUMN.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk memberikan penawaran murah terkait divestasi 14% saham INCO ke Holding BUMN tambang, Mind ID.
Mantan Sekretaris Jenderal PKB Muhammad Lukman Edy membeberkan masalah paling mendasar yang menyebabkan hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PKB memanas akhir-akhir ini.
Ketua Umum Depinas SOKSI, Ahmadi Noor Supit, menyebut, dukungan diberikan lantaran melihat sosok Airlangga yang dianggap telah berhasil memimpin Partai Golkar.
Dukungan pun mengalir untuk Wakil Ketua Umum BPP Gapensi dan Ketua Kadin Kota Bogor itu.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyatakan tidak keberatan jika dirinya dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pilgub
Rapimwil membahas kondisi internal maupun eksternal partai hingga melakukan penataan dan penguatan partai ke depannya di masa yang akan datang.
Ucapan Megawati Soekarnoputri yang mengusulkan pertukaran posisi Ketua Umum dengan Puan Maharani dianggap sebagai candaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved