Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Luhut: Pemerintah Fokus Jaga Daya Beli dan Tingkatkan Investasi

M. Ilham Ramadhan Avisena
25/8/2022 14:17
Luhut: Pemerintah Fokus Jaga Daya Beli dan Tingkatkan Investasi
Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan(MI/Arnold)

LONJAKAN inflasi diperkirakan akan mengganggu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu fokus kebijakan yang akan ditempuh pemerintah ialah menjaga daya beli masyarakat dan mendorong peningkatan investasi di dalam negeri.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberi sambutan dalam Market and Investment Outlook 2022 bertema Indonesia's Strategy to Mitigate Global Inflation Risk, Kamis (25/8).

"Pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan investasi dapat terlaksana," ujarnya.

Daya beli masyarakat yang sedianya merupakan kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Pada triwulan II 2022 misalnya, konsumsi rumah tangga berhasil tumbuh kuat di level 5,1% dan menyumbang 51,47% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Catatan gemilang juga terlihat pada pertumbuhan investasi yang mencapai 3,07% di periode yang sama. Komponen Pembentukkan Modal Tetap Bruto (PMTB) itu menyumbang 27,31 terhadap PDB di triwulan II 2022. Alhasil pertumbuhan ekonomi berhasil mencapai 5,44%, melampaui banyak eskpektasi.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Kebijakan BBM Tak Memberatkan Rakyat

Luhut mengatakan, penanaman modal dalam negeri maupun asing mencatatkan pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan tahun lalu.

"Capaian investasi sejauh ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik sekali dan stabil selama masa pandemi. PMA, PMDN mampu tumbuh tinggi 35,55% yoy pada triwulan II 2022. Pertumbuhan kredit di investasi dan modal kerja juga telah kembali mencapai double digit," ujarnya.

Hal itu menurutnya menandakan Indonesia masih cukup menarik di mata investor meski kondisi dunia berada dalam ketidakpastian.

"Indonesia dalam pemulihan ekonomi saat ini memang sangat berbeda bila dibandingkan negara lain. pertumbuhan ekonomi negara lain berada pada fase yang mulai menuju perlambatan, dihadang permasalahan inflasi," kata Luhut.

"Kita tentunya harus bangga menjadi pilihan di saat perekonomian global menjadi tantangan, kita akan terus memastikan pembangunan akan terus berjalan," pungkas dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya