Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Moeldoko Minta AHY Jangan Baperan

Dhika Kusuma Winata
01/2/2021 20:27
Moeldoko Minta AHY Jangan Baperan
Moeldoko.(Antara/Hafidz Mubarak A.)

KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko membantah isu gerakan 'kudeta' kepemimpinan Partai Demokrat yang dihembuskan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Mantan Panglima TNI itu menyarankan agar AHY menjadi pemimpin yang kuat dan tidak mudah terombang-ambing isu tertentu.

"Saran saya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang ambing, dan seterusnya. Kalau anak buahnya enggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja. Berikutnya kalau ada istilah kudeta, ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar," kata Moeldoko dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/2) malam.

AHY sebelumnya menuding ada upaya pengambilalihan kepemimpinan partainya yang turut melibatkan lingkaran Presiden Jokowi. Sejumlah tudingan menyebut orang tersebut ialah Moeldoko.

Menanggapi itu, Moeldoko menyatakan isu tersebut menjadi urusannya sebagai pribadi bukan selaku Kepala Staf Kepresidenan. Moeldoko juga meminta AHY tak menyeret nama Presiden Joko Widodo lantaran Kepala Negara tak mengetahui persoalan tersebut.

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali. Enggak tahu apa-apa dalam isu ini," jelas Moeldoko.

Ia menjelaskan dalam beberapa kesempatan, rumahnya memang kerap berdatangan tamu dari berbagai kalangan. Sebagai eks Panglima TNI, Moeldoko mengaku terbuka terhadap kedatangan siapa pun. Ia tak membantah bertemu sejumlah orang dari Partai Demokrat.

Moeldoko menjelaskan secara bergelombang ia memang kedatangan sejumlah orang. Namun, ia menyatakan tak mengetahui persis konteks kedatangan itu.

"Konteksnya apa saya juga enggak ngerti. Dari ngobrol-ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Berikutnya curhat tentang situasi yang dihadapi ya gue dengerin aja. Saya sih sebetulnya prihatin melihat situasi itu karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," ucapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya