Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MUSLIM di Indonesia pada dasarnya bersikap toleran dan memegang teguh ideologi Pancasila. Terlebih ajaran Islam menekankan tentang pentingnya toleransi dan kemanusiaan.
Namun, wajah Islam di Indonesia terus tercoreng akibat kepentingan politik, pemahaman ajaran yang dangkal, dan kehadiran kelompok yang menjunjung eksklusivitas atau antikemajemukan yang tumbuh subur pasca-Orde Baru seperti Hizbut Tahrir, Wahabiah, dan Islamic State.
“Kita optimistis agama menjadi sumber toleransi. Dari sejumlah statistik menunjukkan bahwa mayoritas muslim Indonesia itu pada dasarnya toleran dengan 79,3% atau 187 juta tidak ingin NKRI berubah menjadi khilafah,” kata Ketua Yayasan Pesantren Manarul Huda, Garut, Nurul Bahrul Ulum pada webinar bertajuk Masihkah Agama Menjadi Sumber Toleransi?, kemarin.
Menurut dia, sebagian kecil muslim di Indonesia yang menginginkan sistem demokrasi diubah menjadi khilafah, yakni 9,2% atau sekitar 20 juta jiwa. Jumlah mereka yang kerap menjegal toleransi di Indonesia itu minoritas, tetapi sangat vokal dan aktif di berbagai media.
“Maka kita mengharapkan pada mayoritas itu dan ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang memiliki akar sampai ke bawah untuk mengembalikan wajah Islam sebagai agama yang toleran, menjunjung kemajemukan dan kemanusiaan,” paparnya.
Ia juga mengaku optimistis mengembalikan citra Islam di Indonesia sebagai ajaran yang toleran ketika semua penganutnya memiliki pemahaman yang utuh. “Pasalnya Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa dirinya diutus membawa agama yang lurus dengan penuh toleransi dan tidak diutus untuk melaknat orang lain, tapi menebar kasih dan cinta.’’
Pada kesempatan sama pakar politik Prancis dan Eropa Barat Universitas Indonesia Mahmud Syaltout mengatakan ajaran agama bisa menjadi sumber toleransi. Perlu ruang lebih luas untuk dapat saling mengenal antarajaran agama, suku, ras dan golongan.
“Kalau kita tetap menjaga jarak, intoleransi susah untuk dibendung dan kita akan saling mengafirkan,” katanya.
Islam, kata dia, menegaskan kepada penganutnya untuk memanusiakan manusia, saling menolong, dan berkomunikasi tanpa memandang identitas. “Ketakwaan bukan sebatas menghadapkan wajah ke timur atau barat dalam arti ibadah, melainkan memberikan harta kepada kerabat, orang yang meminta, dan hamba sahaya. Itu pesan bahwa muslim harus menjunjung rasa persaudaraan tanpa memandang identitas.’’
Kerap disokong
Direktur Sekertariat Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Yuliana Langowuyo menilai intoleransi dan rasialisme kerap disokong kepentingan bisnis. Sarana yang paling sering digunakan ialah media massa.
“Banyak iklan yang tidak mengangkat bahwa hitam dan keriting merupakan ras masyarakat Indonesia. Itu berpengaruh besar bagi kami orang Papua,” jelasnya.
Cara pandang rasial dan kolonial masih dijaga sebagian kelompok untuk kepentingan tertentu. Padahal, kemajemukan merupakan wajah besar Indonesia.
“Belum lagi masalah rasial ini masih terlihat di 50 tahun Papua terintegrasi dengan Indonesia. Kemudian muncul gerakan antirasialisme yang kerap direpresi sementara pelaku rasialisme kerap melenggang bebas,’’ tambah Yuliana. (P-1)
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
GEREJA Katedral Jakarta menyumbangkan seekor sapi untuk Masjid Istiqlal pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan berpendapat salam dan ucapan hari raya lintas agama adalah bentuk toleransi dan ekspresi etika sosial dalam tata kebinekaan Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas tidak sepakat dengan MUI yang memfatwakan ucapan salam merupakan bagian dari doa yang mengandung unsur ibadah, sehingga tidak boleh dicampuradukkan
Ahmad merangkul anak-anak muda yang kreatif dan memiliki passion di bidang multimedia.
Generasi muda memiliki keterampilan teknologi yang lebih baik, mendukung pembangunan pedesaan dengan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam webinar dibahas pentingnya pemahaman sejarah kebangsaan sebagai landasan identitas bagi masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki daya tawar besar di antara negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
UBM Kampus Ancol melaksanakan acara webinar dan talkshow sebagai kegiatan perdana dari rangkaian Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan.
Layanan utama Bahasa Global (BG) adalah penerjemahan baik lisan maupun tulisan yang sangat professional, bersertifikasi dalam berbagai bahasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved