Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TRAGEDI G30S memang terjadi lebih dari lima puluh tahun lampau, tetapi isu PKI masih terus dimunculkan sampai hari ini, terutama setiap akhir September. Banyak fakta yang masih menjadi misteri, penyelesaiannya pun berjalan di tempat. Untuk mendalami lebih jauh masalah isu PKI ini,
Konsorsium Kader Gus Dur (KKGD), sebuah wadah yang menghimpun beberapa organ penerus perjuangan Gus Dur menggelar webinar bertajuk Tragedi G30S dan Rekonsiliasi ala Gus Dur pada Rabu (7/10). Webinar ini dihadiri ratusan peserta dengan pembicara kunci Yenny Wahid, Ketua Umum KKGD yang juga putri ke-2 Gus Dur. Menghadirkan narasumber Prof AS Hikam selaku mantan Menristek Era Presiden Abdurrahman Wahid dan Zastro al-Ngatawi selaku asisten pribadi Gus Dur.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KKGD Yenny Wahid menyampaikan bahwa banyak orang yang takut secara berlebihan terhadap komunisme. Padahal mereka tidak memahami apa itu komunisme sesungguhnya.
"Komunisme sendiri menurutnya tidak statis, tetapi dinamis, seperti Rusia dengan mayoritas penduduk Kristen Ortodoks dan Tiogkok yang diprediksi akan menjadi negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia pada tahun 2050, menghapus stigma bahwa komunisme anti terhadap agama," kata Yenny.
baca juga: Ahmad Dhani Sebut PKI Melebur ke PDIP, Budiman: Bodohmu Nanggung
Yenny menambahkan komunisme sesungguhnya telah bangkrut karena gagal memahami karakteristik dasar manusia dengan hasrat dan ambisinya. Di Indonesia sendiri, PKI telah menjadi bagian dari sejarah yang tidak mungkin bangkit lagi. Isu PKI menurutnya digulirkan untuk konsolidasi politik. Sebagaimana dulu, isu PKI pernah menjatuhkan Soekarno dan menaikkan Soeharto menjadi presiden.
Dalam pernyataan penutup, Yenny menyampaikan bahwa kita semua adalah korban peristiwa masa lalu itu, bangsa ini adalah korban. Kita harus menempuh jalan rekonsiliasi yang sudah digagas oleh para kiai dan diperjuangkan secara gigih oleh Gus Dur.
"Bangsa kita masih mudah terprovokasi, baik dengan isu revolusi politik maupun isu agama. Pembantaian seperti pernah terjadi di masa lalu, masih mungkin terjadi lagi. Ini yang harus kita antisipasi bersama," pungkasnya. (OL-3)
Jaringan Gusdurian menolak dan mengkritisi pemberian izin tambang ke Ormas Keagamaan
ANAK ketiga Presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Anita Wahid, menilai penegakan hukum di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk.
Langkah yang menggambarkan etika itu mestinya diikuti menteri lain yang mencalonkan diri di (Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
ROMBONGAN istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, yang mengatasnamakan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) melakukan pertemuan dengan pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
ISTILAH Neo Orde Baru (Orba) ramai dibicarakan pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga sebagai jalan tol pencalonan Gibran Rakabuming Raka.
Anies mengatakan setiap fase itu ada kepemimpinan berkelanjutan. Setiap kepemimpinan memiliki kebijakan baru, namun harus bisa sejalan dengan janji-janji kemerdekaan.
CALON presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menapaktilasi kediaman sang kakek Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan di Taman Yuwono Nomor 19, Jalan Dagen, Yogyakarta
SEJARAH kelam Gerakan 30 September 1965 seharusnya menjadi perjalanan bangsa yang tidak lagi menciptakan dendam/permusuhan baru atau memperpanjang permusuhan lama
Akun Facebook Nusa Tadon mengunggah gambar palu arit yang diduga simbol komunis. Gambar tersebut diunggah bersama tulisan 'Untuk Flotim (Flores Timur) yang lebih sejahtera secara merata.
"Jangan sekali-kali menuduh ini mau mengkerdilkan umat Islam, mau menghidupkan lagi komunis. Justru ini banyak rekomendasi yang terkait dengan pelanggaran terhadap orang muslim di Aceh,"
POLITISI senior Partai Golkar Gandung Pardiman, menolak penghapusan Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan meminta maaf.
Seketaris Lurah Gelora, Andara membenarkan adanya spanduk tersebut. Namun, dirinya tidak melihat secara langsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved