Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Perbatasan Mesti Jadi Benteng Imported Cases Covid-19

Cahya Mulyana
17/9/2020 12:33
Perbatasan Mesti Jadi Benteng Imported Cases Covid-19
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Entikong mengukur suhu tubuh WNI yang baru datang dari Sarawak Malaysia(ANTARA FOTO/Agus Alfian)

MENTERI Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan penularan virus korona (covid-19) masih mengkhawatirkan. Semua pihak mesti mawas diri termasuk meningkatkan pencegahan di daerah-daerah perbatasan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

"Dalam hal penanganan covid-19 pada pintu-pintu gerbang perbatasan negara, baik yang telah dinyatakan sebagai pintu resmi yaitu PLBN dan belum resmi agar seluruh entitas yang terlibat di dalam pelayanan melakukan upaya pengetatan pelayanan dan pengawasan dengan mengikuti protokol kesehatan," ujarnya dalam webinar nasional forum tematik Bakohumas Pengelolaan Perbatasan, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), bertajuk Mengelola Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Menuju Indonesia Maju, Kamis (17/9).

Baca juga: India Dominasi Kasus Covid-19 Impor di Malaysia

Pada kesempatan itu hadir pula Menteri Dalam Negeri selaku Kepala BNPP Muhammad Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate.

Menurut Mahfud, seluruh petugas pelayanan di PLBN juga pelintas merupakan garda terdepan dalam mencegah kasus covid-19 bawaan dari luar negeri. Ia pun mengingatkan protokol kesehatan harus diimplementasikan pada proses pemeriksaan di pintu lintas batas.

Covid-19, kata dia, harus dicegah dan diobati. Upaya pengobatan sudah dilakukan oleh pemerintah sementara vaksinasi masih menunggu proses uji medis tuntas.

"Kita harus menggunakan vaksin alami, vaksin alami yang sekarang ada itu adalah memakai masker, karena dengan memakai masker kita bisa memperkecil rIsiko penularan. Jadi vaksin kita yang ada itu pakai masker," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya