Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tantangan Kejahatan Berat, TNI-Polri Harus Lincah & Inovatif

Antara
14/7/2020 10:15
Tantangan Kejahatan Berat, TNI-Polri Harus Lincah & Inovatif
Presiden Joko Widodo diisaksikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ketiga kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kedua kanan)(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

PRESIDEN Joko Widodo mengatakan tantangan kejahatan yang dihadapi perwira kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia ke depannya akan sangat berat. Hal itu lantaran kejahatan sudah menggunakan teknologi canggih ditambah dengan kejahatan siber lintas negara. Sehingga butuh kemampuan antisipasi dan mitigasi yang baik.

Jokowi meminta para perwira TNI dan kepolisian untuk terus mengikuti dan mengejar perkembangan zaman. Pun menjadi bagian dari kualitas SDM Indonesia yang hebat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
  
"Yang lincah dan inovatif dalam menghadapi perubahan dengan karakter kebangsaan penjaga NKRI dan penjaga Pancasila yang sejati," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir secara virtual dalam acara Prasetya Perwira (PRASPA) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2020 dari Istana Negara, Selasa (14/7).

Baca juga: Trend Kejahatan Siber Alami Peningkatan

Kepala Negara mengaku bangga bisa melantik para perwira remaja yang diharapkan menjadi calon pemimpin Indonesia ke depan. Meskipun pelantikan pada tahun ini dilakukan secara berbeda karena adanya pandemi covid-19.

"Kita tidak melakukan upacara secara tatap muka di halaman Istana tetapi kali ini kita lakukan secara virtual hanya penerima Adhi Makayasa dan orangtuanya yang hadir secara fisik di Istana secara virtual mewakili semuanya. Kita harus mengambil makna dari pandemi covid-19 yang kini melanda 215 negara di dunia," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya