Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ISU dinasti politik menerpa Presiden Joko Widodo seiring dengan rencana majunya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, ke bursa calon wali Kota Solo di Pilkada 2020. Menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga dikabarkan akan mencalonkan diri dalam pilkada Kota Medan.
Lembaga survei Median melaksanakan survei pendapat masyarakat Kota Solo sepanjang 3 Desember hingga 9 Desember lalu. Sebanyak 800 responden dilibatkan. Hasilnya, publik Solo terbelah.
Sebanyak 55,5% responden menilai pencalonan Gibran dalam pemilihan wali Kota Solo tahun depan bukan praktik dinasti politik. Kemudian, 41,6% responden berpendapat sebaliknya. Sisanya, sekitar 2,9% menjawab tidak tahu.
Hal tersebut terungkap dalam paparan hasil survei Median, di Jakarta, kemarin. Meski responden yang berpandangan bukan dinasti politik lebih banyak, jumlah kubu seberang tidak jauh berbeda.
Direktur Utama Median Rico Marbun bahkan menilai kondisi itu bisa menggerus elektabilitas Gibran. Untuk mengatasinya, Gibran harus mampu sodorkan gagasan yang unggul.
“Tidak cukup hanya dengan dianggap muda. Tidak cukup hanya dengan dianggap bahwa beliau ini putra Pak Jokowi. Dia harus adu gagasan,” ujar Rico.
Dalam survei, pemilih Gibran didominasi pada kelompok usia pemula, dari 17-19 tahun (40%) sampai 20-29 tahun (45,8%). Secara keseluruhan elektabilitas Gibran masih di bawah Achmad Purnomo, kandidat yang juga petahana wali kota Solo.
Achmad Purnomo mencatatkan elektabilitas 40,9%, sedangkan Gibran hanya sebesar 19,1%. Ketika responden disodori 18 nama kandidat, Achmad tetap merajai dengan 45% suara, diikuti Gibran di posisi kedua dengan elektabilitas 24,5% suara.
Mulai dari bawah
Di kesempatan terpisah, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan kemungkinan majunya Gibran dan Bobby di pilkada bukan politik dinasti. Pasalnya, karena Gibran dan Bobby akan mengikuti pilkada sesuai dengan aturan yang ada.
Selain itu, mereka hanya akan maju sebagai wali kota bukan presiden seperti yang dijabat Jokowi. Saan berpendapat dinasti terbentuk dalam suatu tingkat yang sama.
“Kalau kita ingin melanggengkan kekuasaan di level yang sama, misalkan bapaknya bupati, istrinya mencalonkan bupati, atau anaknya mencalonkan bupati, berarti masuk dalam kriteria ingin melanggengkan politik dinasti. Nah ini kalau levelnya terlalu tinggi, misal seorang presiden dan putranya maju di wali kota, itu gimana disebut sebagai dinasti?” ujar Saan, di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.
Saan mengatakan bahwa Jokowi juga tidak langsung membawa anak dan menantunya berpolitik di level tinggi. Namun, memulai dari bawah.
“Di sini dia bergelombang, jadi Pak Jokowi membuka ruang bagi putra-putranya berpolitik dari bawah. Itu karier politik, bukan dinasti politik, itu karier yang dipilih Gibran dan Pak Jokowi memberikan jalan itu. Kecuali kalau Pak Jokowi mencalonkan Bu Iriana, atau Gibran sebagai capres itu melanggengkan,” papar Saan.
Kendati memberi pembelaan pada Gibran, Saan mengaku NasDem belum menentukan sosok yang akan diusung sebagai calon wali kota, baik di Solo atau Medan.
“Kalau NasDem baru sampai tahap proses penjaringan ya. Kami belum pada tahap memutuskan. Kecuali kalau NasDem yang punya di tempat yang pilkada dan NasDem punya incumbent nah bisa diputuskan,” ujar Saan. (P-2)
KPK membuka peluang menggeledah sejumlah lokasi jika dibutuhkan untuk memperkuat bukti kasus dugaan korupsi di Pemkot Semarang.
KPK menggali peran Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri dalam proses pengadaan di Pemkot Semarang.
Hevearita Gunaryanti Rahayu memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 1 Agustus 2024. Dia bakal dimintai keterangan soal dugaan rasuah di Pemkot Semarang.
BAKAL Calon Wali Kota Medan dari Partai NasDem, Rico Waas memastikan akan memberikan ruang yang besar untuk seniman dan pegiat literasi jika menang dalam Pilkada 2024.
SUAMI Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sekaligus Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri mengakui sudah menyandang status tersangka.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan sosialisasi tahapan pencalonan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten 2024.
LEMBAGA Survei Indonesia (LSI) mencatat mayoritas warga tak ingin Edy Rahmayadi kembali maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara (Sumut) 2024.
PENGAMAT politik M Qodari, mengatakan peluang kemenangan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam pencalonan sebagai kepala daerah lebih besar di Pilkada Jawa Tengah.
Rata-rata selisih quick count Poltracking hanya 0.10% dari hasil rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sejumlah konsultan politik yang sempat lantang menyuarakan pemakzulan Presiden Jokowi kini digandeng Partai Golkar dalam rangka persiapan menghadapi pilkada 202
PEMILIHAN presiden (Pilpres) 2024 menjadi labolatorium untuk membuktikan sekali lagi bahwa suara 204 juta pemilih bisa diketahui secara akurat hanya dengan 1.200 responden.
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo, mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan lembaga survei yang terdaftar perlu buka-bukaan data
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved