Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Soal Aksi Radikal, JK: Bermula dari Kezaliman

Lina Herlina
13/11/2019 15:51
Soal Aksi Radikal, JK: Bermula dari Kezaliman
Mantan Wapres Jusuf Kalla saat berorasi ilmiah di Dies Natalis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rabu (13/11).(MI/Lina Herlina)

MANTAN Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai aksi radikal tidak serta merta terjadi. Salah satu penyebabnya, akibat perasaan terzalimi.

JK mengatakan itu saat orasi ilmiah di Dies Natalis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rabu (13/11).

Saat ditanyai pendapatnya tentang sejumlah peristiwa, termasuk serangan bom bunuh diri di Kantor Polrestabes Medan, Sumatra Utara, yang terjadi hari ini, Kalla mengatakan, semua radikalisme itu bermula dari kemarahan akibat suatu kezaliman yang terjadi.

"Radikalisme yang bermula dari kezaliman bisa terlihat pada berbagai kelompok, seperti Al Qaeda dan Islamic State (IS) yang banyak terlibat aksi kekerasan dan penyerangan di berbagai tempat," ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Menurut Kalla, maraknya radikalisme bisa jadi bahan introspeksi diri bagi semua pihak. Sebab dikhawatirkan ada kezaliman yang berujung kemarahan para pelaku aksi radikal.

"Karena paham radikalisme timbul dari situ. Maka kita introspeksi ke dalam. Di lain pihak kita juga menutupi, jangan sampai timbul radikalisme, kezaliman yang lebih besar," lanjut Kalla.

Baca juga: Polri: Pelaku Bom Bunuh Diri Menyamar Gunakan Pakaian Ojol

Kalla menilai, pencegahan radikalisme bisa dilakukan dengan melibatkan berbagai sektor. Termasuk di bidang pendidikan, terutama pada perguruan tinggi, dengan menanamkan ajaran agama yang jauh dari perilaku ekstrem.

"Perguruan tinggi atau universitas mengajarkan pentingnya Islam yang moderat," lanjut Kalla. (X-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya