Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

NasDem Nilai Tidak Bisa Semuanya Masuk Kabinet

Putra Ananda
21/10/2019 18:45
NasDem Nilai Tidak Bisa Semuanya Masuk Kabinet
Politikus Partai nasDem Willy Aditya(MI/M. Irfan)

PARTAI NasDem menegaskan bahwa pemerintahan Joko Widodo periode ke dua tetap membutuhkan peran oposisi sebagai penyeimbang. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya menegaskan, tanpa oposisi roda pemerintahan akan berjalan tidak seimbang.

"Ini demokrasi. Harus ada checks and balances dalam jalankan roda pemerintahan untuk jaga keseimbangan dalam negara kita," tutur Willy saat dihubungi di Jakarta, Senin (21/10).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya siap untuk keluar dari koalisi jika semua partai peserta Pemilu 2019 masuk ke dalam pemerintahan Jokowi. Surya menilai pemerintahan tidak akan berjalan sehat tanpa adanya kritikan luar dari peran oposisi.

Baca juga : Prabowo jadi Menteri Jokowi, PKS: Biar Rakyat Menilai

"Tamparan Seorang sahabat Itu lebih baik daripada ciuman seorang penghianat. Ini peringatan pada kita semua. Penegasan Pak Surya ialah kalau semuanya masuk," ungkap Willy.

Willy melanjutkan Indonesia telah melaksanakan proses pemilihan langsung dengan baik. Dari proses tersebut menghasilkan pihak yang kalah dan menang.

Meskipin tidak menerapkan sistem parlementer yang kontras akan oposisi namun, Willy menegaskan bahwa partai yang kalah dalam Pemilu lebih bijak jika melakukan kritik dari luar pemerintahan.

"Dulu kan menyerang secara luar biasa, tapi NasDem menilai kalau dianggap salah satu dari pihak yang berlawanan kemarin ditarik ke kabinet sebagai simbol rekonsiliasi itu hal yang wajar batasan yang bisa ditoleran. Tidak semuanya harus masuk kabinet," tuturnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya