Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ALUMNI Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu, pengetahuan, dan wawasan yang diperoleh selama mengikuti proses pendidikan. Para alumni yang akan menjadi agen perubahan di negeri ini pun harus berpikir secara komprehensif, integral, holistik, dan sistemik.
Pesan tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI Letjen (Purn) Agus Widjojo di sela-sela Upacara Penutupan PPRA 59 Tahun 2019, di Gedung Lemhannas RI, Jakarta, Kamis (22/8). Dalam kegiatan itu, Agus mewisuda 99 peserta yang berasal dari TNI, Polri, akademisi, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan.
"Bekal ini akan menjadi pedoman dalam penyusunan berbagai kebijakan sesuai dengan penugasan di lingkungan kerja masing-masing," ujarnya.
Peserta PPRA yang telah mengikuti pembekalan wawasan selama 7 bulan, sambung dia, tidak boleh melupakan bahwa proses pendidikan merupakan tahap investasi bagi perseorangan dan institusional. Investasi tersebut sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pengabdian para alumni dalam institusi yang telah memberikan tugas belajar.
Nilai tambah yang didapat dari kesertaan para alumni PPRA 59 ialah adanya kesempatan saling belajar dan berbagi dari kebersamaan beragam latar belakang. Menurut dia, sistem nasional yang efektif hanya dapat dibangun atas dasar kebersamaan antara dasar kekuatan struktur, disiplin secara individu dan kelembagaan, serta patriotisme yang menjadi ciri organisasi TNI/Polri, termasuk independensi cara berpikir eksploratif peserta dari non-TNI/Polri.
"Kedua ciri budaya kelembagaan tersebut perlu dibangun sebagai kompetensi perorangan guna mendapatkan analisis kritis dalam rangka mendapatkan hasil terbaik dalam sebuah sistem nasional," katanya.
Agus menerangkan, nilai tambah lainnya dari kehidupan senat PPRA 59 ialah sebagai laboratorium kehidupan bersama dalam sebuah organisasi. Antara lain, bagaimana menentukan kesepakatan pilihan dari pemikiran 99 orang anggota senat, masing-masing berawal dari pendapat perseorangan yang berbeda-beda, dan bagaimana menyikapi kekecewaan apabila pilihan yang dianggap terbaik tidak menjadi pilihan pimpinan.
"Bagaimana kita menyikapi perbedaan, bagaimana kita berhadapan dengan otoritas pemimpin. Contoh yang kita lihat dalam masyarakat lebih banyak bukan merupakan contoh yang baik dan tidak patut untuk dijadikan model pencarian solusi atas perbedaan. Dalam kaitan itulah para alumni PPRA 59 nanti dapat menjadi agen perubahan."
Ia menilai, perubahan dari sistem nasional yang kurang efektif menuju kepada pembangunan sistem nasional yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan peradaban bangsa, terutama dalam sebuah kesatuan sikap masyarakat modern, di mana setiap warganya menyadari akan hak dan kewajibannya secara seimbang.
"Hal ini sejalan dengan tagline generasi milenial yang bukan lagi menjadi 'yang terbaik' seperti dalam era old, tetapi menjadi 'yang pertama' sebagai simbol inovasi. Artinya, 'yang pertama' menemukan cara baru, 'yang pertama' melakukan perubahan," kata Agus.
Lebih jauh, terang dia, para alumni kini tengah berada pada awal pengabdian kembali. Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kompetensi tidak hadir untuk tujuan pada dirinya sendiri. Semua elemen tersebut hadir guna diabdikan sebagai instrumen pengabdian para peserta didik.
Oleh karena itu, imbuhnya, menjadi penting bagi alumni untuk mengambil intisari dari pembekalan yang diterima dan mencari bentuk operasionalnya, sebagai jembatan yang menghubungkan antara pembekalan dalam pendidikan dengan pengabdian di lapangan. Apabila melihat perkembangan lingkungan yang terjadi sekarang ini, para alumni PPRA dituntut bisa mentransformasikan pembekalan yang diterima di Lemhannas RI menjadi bentuk pengabdian konkret dalam tugas dan menjadi suatu hal mendesak.
"Pemahaman yang tepat pada diri kita dalam fungsi organisasi adalah pemahaman atas pengetahuan dan praktek organisasi, pemahaman atas konsep sistem politik yang berlaku, khususnya demokrasi, prosedur dan mekanisme proses pembuatan dan implementasi kebijakan publik. Dan yang terpenting, kesadaran menempatkan diri kita sebagai warga negara yang baik, apa pun jabatan dan bidang pengabdian kita," pungkasnya. (OL-8)
MUTASI yang dilakukan pada TNI dan Polri jelang penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dinilai memiliki potensi kerawanan pada penyalahgunaan wewenang.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
BUPATI Klaten Sri Mulyani diwakili Sekretaris Daerah Jajang Prihono membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Reguler 121 Tahun 2024 di Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
TNI bakal merekrut prajurit karier yang memiliki spesialisasi teknologi pesawat nirawak.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melantik 350 perwira prajurit karier TNI tahun anggaran (TA) 2024.
Penghapusan larangan TNI terlibat bisnis berpengaruh pada lemahnya usaha militer menjaga pertahanan negara dan kedaulatan negara
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
Siti Zuhro mengungkapkan Pemilihan Umum 2024 merupakan pemilu yang paling berbahaya dan berpotensi mengancam masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Operasi Mantab Brata 2024 menjadi kegiatan antisipasi Polri saat pengumuman hasil Pemilu 2024.
Asep berpesan agar WBP yang telah mengikrarkan diri untuk mengikuti seluruh program pembinaan dengan tekun, semangat, aktif dan produktif dalam program pembinaan kemandirian.
Limat narapidana kasus terorisme yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba menyampaikan ikrar setia NKRI
Dalam program Blusukan Online Warung NKRI Digital akan ada pelatihan-pelatihan atau kursus keterampilan di beberapa bidang usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved