Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KAMUS Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memaknai kata merdeka sebagai bebas atau tidak bergantung. Indonesia telah 77 tahun merdeka. Walaupun masih terdapat kekurangan, namun harus diakui negeri ini telah mengalami banyak kemajuan, utamanya dalam peningkatan pembangunan kualitas hidup manusia.
Menurut United Nations Development Program (UNDP) melalui laporan Human Development Report (HDR), angka pembangunan manusia Indonesia mencapai 71,94 pada 2020, atau tumbuh 0,1 dari tahun sebelumnya. Standar hidup layak setiap warga negara sebagai tolok ukur. Hal yang patut disyukuri, namun tidak untuk berpuas diri.
Pada dokumen Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur (Visi Emas 2045), Presiden Joko Widodo bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi. Salah satu upayanya dengan berfokus pada peningkatan investasi dan perdagangan, yang ditargetkan tumbuh sebesar 3,4% per tahun sampai 2045.
Apabila ke depan hal tersebut benar-benar terwujud, di titik itulah bangsa Indonesia dapat dikatakan sebagai bangsa yang merdeka secara ekonomi. Seketika teringat kalimat yang pernah diucapkan Presiden Soekarno, sang proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika Engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."
Menjadi negara berpendapatan tinggi tidaklah mudah, namun bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Semoga cita-cita itu benar-benar tergantung di langit, dan anak cucu kita pun dapat merasakan kemerdekaan ekonomi itu kelak.
Menurut Scott Burchill dalam bukunya Theories of International Relations, berjalannya perekonomian dengan baik dan sistematis dapat mendorong individu di dalam sebuah negara untuk terus melakukan aktifitas ekonomi dan perdagangan.
Mencermati kondisi dalam negeri, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mencatat pada 2021, volume perdagangan menembus nilai US$427,799 juta. Hingga Juni 2022 nilainya telah mencapai angka US$257,309 juta atau naik 36% dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Sinyal positif bagi perekonomian kita.
Mitra dagang utama
Namun jika dilihat dari sisi penggunaan mata uang dalam penyelesaian transaksi antar negara, harus diakui para agen ekonomi masih bergantung pada penggunaan mata uang global yaitu USD (dolar Amerika Serikat). Tanpa disadari hal ini secara tidak langsung menjadikan para pelaku ekonomi sangat bergantung pada mata uang tersebut, dan dapat berpotensi menjadi rentan terhadap global shock apabila terjadi volatility di Amerika Serikat.
Menurut Data Statistik dan Keuangan Indonesia 2021 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), penggunaan mata uang USD dalam pembayaran perdagangan Indonesia sangat dominan mencapai 94% untuk ekspor, dan 93% untuk impor. Menjadi tantangan tersendiri mengingat mitra dagang utama Indonesia tenyata bukanlah Amerika, melainkan Tiongkok. Di sisi lain, dalam skala regional nilai transaksi perdagangan Indonesia dengan negara-negara kawasan seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia setiap tahun juga tumbuh cukup pesat.
Mata uang
Penulis mencoba mengilustrasikan, ketika seorang importir Tanah Air melakukan pembelian barang kepada eksportir asal negeri tirai bambu, dengan penyelesaian transaksinya menggunakan mata uang USD. Maka alur penukaran mata uang dari sisi importir terbagi beberapa tahapan, rupiah harus ditukarkan ke USD terlebih dahulu kemudian baru dikonversikan ke renminbi (RNB). Begitu juga sebaliknya jika eksportir luar ingin membeli barang dari Indonesia.
Hal inilah yang mendasari bank sentral untuk terus berupaya agar dapat mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang USD bagi para pelaku usaha, salah satunya dengan mendorong penyelesaian transaksi antar negara menggunakan local currency settlement (LCS) sejak 2018. Penggunaan mata uang lokal juga merupakan bagian dari mandat Presiden Jokowi dalam Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2020 tentang Pemulihan Ekonomi Nasional terkait Covid-19.
LCS dapat diartikan sebagai sebuah metode penyelesaian transaksi dengan menggunakan dua mata uang antar negara yang terlibat dalam transaksi tersebut. Sejauh ini, BI sudah bekerja sama dengan empat negara mitra yang telah mencapai kesepakatan dalam penggunaan LCS pada setiap transaksi perdagangannya, yakni Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok dengan bank appointed cross currency dealer (ACCD) sebagai perantaranya.
Pada prinsipnya sasaran dari LCS selain untuk mengurangi ketergantungan terhadap USD, dan menekan biaya konversi akibat ketimpangan nilai tukar, juga berperan menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan di Tanah Air sekaligus mendorong pendalaman pasar keuangan, sehingga transaksi lebih efektif dan efisien. Dari sisi pelaku usaha, penggunaan LCS jelas lebih menguntungkan.
Namun sepertinya masih banyak agen ekonomi dalam negeri yang belum memanfaatkan LCS pada transaksi internasionalnya. Hal tersebut tecermin dalam laporan yang dikeluarkan BI bahwa penggunaan LCS di 2021 hanya sebesar US$2,53 miliar atau 0,59% dari total transaksi perdagangan nasional di tahun tersebut. Persentase minim tersebut berimbas pada belum cukup terasanya manfaat LCS sebagai instrumen stabilisasi nilai tukar rupiah.
Patut dipertimbangkan, selain kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah serta belum adanya skema insentif bagi para pelaku usaha yang menggunakan LCS, fasilitas ini juga masih terbatas pada empat negara. Ditambah permasalahan threshold underlying (jumlah tertentu dalam kegiatan yang mendasari transaksi valuta asing terhadap rupiah maka diperlukan dokumen pendukung) yang dirasa cukup ketat sehingga tidak fleksibel.
Selanjutnya pemerintah, kementrian dan lembaga (K/L), pemerintah daerah dan dunia usaha dituntut untuk bersinergi lebih kuat dalam mengoptimalkan transaksi LCS. Sembari berupaya memperluas pengimplementasian LCS ke negara-negara mitra, sehingga para pelaku usaha dapat benar-benar merasakan kebebasan dan kemudahan membayar transaksi di negeri orang. Merdeka!
Salah satu hambatan dalam penerapan digitalisasi pembayaran di daerah dan penerapan KKPD, yakni permasalahan infrastruktur telekomunikasi.
API Connect merupakan solusi pengelolaan API yang lengkap dan canggih sehingga cocok digunakan oleh perusahaan perbankan dan lembaga keuangan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan belum ada pengajuan formal dari Ant Group, selaku pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI.
Paylater memungkinkan pemilik toko ritel dan reseller berbelanja kebutuhan bisnis secara daring dengan sistem pembayaran tempo.
Pada Januari 2024, nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp5.335,33 triliun atau tumbuh 17,19% (yoy).
Discover adalah salah satu jaringan kartu kredit utama di Amerika Serikat, namun lebih kecil dari tiga jaringan kartu kredit teratas seperti Visa, Mastercard, dan American Express.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
PADA triwulan III 2024, Direktur Riset Bidang Keuangan Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Etikah Karyani memperkirakan nilai tukar rupiah berada di angka Rp16.000-16.500 per US$
Nilai tukar rupiah masih melemah di kuartal III 2024. Namun ia menyatakan bahwa rupiah akan menguat pada kuartal IV mendatang.
Pada awal perdagangan, Rabu (19/6) pagi, rupiah naik 25 poin atau 0,16% menjadi Rp16.387 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat (14/6) sebesar Rp16.412 per dolar AS.
CBDC adalah versi digital dari mata uang resmi yang dikeluarkan bank sentral. Mirip dengan uang fiat, nilai CBDC berpatokan pada mata uang fisik dan dikelola oleh otoritas moneter.
Secara nominal, total penukaran riyal di BSI hingga Mei 2024 menembus 116,92 juta SAR, sehingga menghasilkan fee based income (FBI) sebesar Rp16,74 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved