Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DI negara-negara maju olahraga merupakan salah satu penyumbang penting perekonomian nasional. Disadari atau tidak,
industri olahraga memberikan multi efek pada industri lainnya. Banyak hal bisa terlibat dalam industri olahraga seperti; perhotelan, transportasi, peralatan olahraga, parawisata, event organizer, broadcasting, dan masih banyak lagi yang bisa saling terkait.
Lalu, kompetisi di setiap federasi (negara) merupakan kunci suksesnya industri olahraga itu sendiri. Kompetisi yang ditata secara profesional dan ditunjang dengan konsistensi penyelenggaraan, pasti akan berdampak terhadap perekonomian suatu bangsa. Selain hal-hal tersebut di atas, industri ini pun akan meyerap tenaga kerja yang sangat besar. Di Amerika dan Eropa olahraga seperti sepakbola, bola basket, golf, otomotif, dan tenis merupakan contoh bagaimana industri olahraga berjalan dengan baik.
Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia, menjadi seorang atlet belum merupakan tujuan hidup. Banyak orang tua yang lebih memfokuskan anak-anak mereka pada sekolah formal untuk masa depannya. Olahraga masih dianggap sebatas hobi, kemeriahan, mengejar prestasi dan slogan-slogan seperti mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.
Begitu juga dengan klub-klub olahraga baru sedikit yang bersifat profesional. Itu pun masih dengan segala keterbatasannya. Dari sekian banyak klub olahraga, baru ada satu klub sepakbola yang melantai di bursa saham yaitu Bali United. Jadi bila ingin melihat industri olahraga khususnya sepakbola, tengoklah klub ini. Cabang lain seperti golf juga merupakan sebuah industri yang cukup menjanjikan, namun di Indonesia olahraga ini masih dianggap elite dan prestasinya belum mumpuni.
Tidak mudah mewujudkannya, pasti. Saya masih melihat ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi pengembangan industri olahraga di Indonesia. Atmosfer yang belum atau masih rendah. Hal itu membuat investor masih terkesan ragu. Lalu, sarana dan prasarana olahraga belum tersedia dengan baik dan masif. Jalannya kompetisi yang sering tidak atau kurang konsisten. Akibatnya prestasi yang membanggakan masih jauh dari jangkauan.
Kemudian networking para pelaku bisnis olahraga itu juga masih minim. penguasaan teknologi pun belum mendukung. Lazimnya bisnis, langkah strategi pemasaran/sponsorship belum sebagaimana yang diperlukan. Olahraga pun belum sejajar dengan profesi lainnya, sehingga masih dianggap belum menjanjikan masa depan para atlet.
Indonesia sebenarnya sudah mampu menyelenggarakan event berkelas internasional. Perhelatan SEA Games, Asian Games untuk multi event, termasuk single event seperti bulutangkis, sepakbola, basket, otomotif, golf, atau tenis. Namun, suksesnya penyelenggaraan semua itu baru sebatas eforia.
Pesta olahraga itu hanya sesaat saja. Masyarakat maupun investor belum melihat olahraga menjadi sesuatu usaha yang menjanjikan keuntungan. Sebuah industri haruslah menguntungkan semua pihak. Demikian juga seharusnya di dalam industri olahraga. Para stake holder olahraga, para pemilik klub, para atlet, para pemasok alat-alat olahraga, penyedia fasilitas olahraga, para pengurus olahraga dan perangkat ke bawahnya. Mereka harus merasakan manfaatnya dari suatu penyelenggaraan event olahraga.
Bagaimana dengan cabang olahraga peraih medali di Olimpiade Tokyo? Masih berkutat pada bulu tangkis dan angkat besi. Mungkin bulu tangkis yang sudah bisa dikatagorikan mengarah pada industri olahraga. Di cabang ini fasilitas pendukung sudah hampir semua ada. Aspek permodalan yang cukup tapi sifatnya masih berupa corporate social resposibility (CSR), PB Djarum contohnya. Sarana dan prasarana sangat memadai termasuk program untuk mencapai raihan prestasi tingkat dunia sudah ada.
Jangan heran jika prestasi tingkat dunia berhasil mereka capai. Kalau sudah begitu, sponsor dengan mudah didapatkan. Mereka juga membuat kompetisi yang teratur dan konsisten. Saya percaya suatu saat Indonesia bisa menjadi negara industri olahraga, tetapi dengan berbagai catatan; olahraga sudah menjadi tujuan hidup, olahraga sudah sejajar dengan profesi lainnya.
Hanya saja semua itu tak semudah membalik telapak tangan. Perlu ada kompetisi berjejang, terjadwal dengan baik dan konsisten. Itu karena kompetis adalah jantungnya prestasi. Yang tak kalah penting harus diperhatikan, klub-klub dikelola secara profesional dan menguntungkan. Dukungan sponsorship akan datang dan pemerintah pun memberi kemudahan dukungan.
Bulutangkis dan angkat besi merupakan olahraga yang selalu membanggakan rakyat Indonesia. Mereka pasti akan terus memperbaiki diri dan mempertahankan apa yang sudah dikerjakan. Walau bergonta-ganti ketua umum, mereka konsisten tetap pada rel pembinaan. Sistem organisasi yang mereka bangun menjadikan cabang-cabang ini sebagai pelopor berkembangnya industri olahraga di Indonesia. Semoga bermanfaat. Salam olahraga.
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Menpora Dito menyampaikan sejak awal 2023 ada 22 stadion yang direvitalisasi oleh pemerintah pusat yang kapasitasnya diatas 25.000 penonton.
PILATES merupakan jenis olahraga yang tergolong ke dalam olahraga dengan beban yang rendah. Olahraga jenis ini berfokus dalam menciptakan kekuatan fisik melalui keseimbangan otot
Lebih dari 600 pelari dari berbagai wilayah ikut memadati Meikarya Run 2024. Fasilitas Central Park dirasa pas untuk berbagai event olahraga.
Reebok meluncurkan inovasi terbaru dalam alas kaki olahraga, yaitu Nano Court, yang dirancang untuk memenuhi minat yang semakin besar terhadap berbagai olahraga lapangan
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved