Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GANDA putri bulu tangkis Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti mengakui mereka belum menemukan konsitensi saat tampil di Prancis Terbuka setelah harus absen lama karena Apri mengalami cedera betis sejak tahun lalu.
"Tidak mudah kembali ke performa terbaik usai absen panjang. Tapi, di sini, kami sudah menemukan irama permainan kami," klaim Fadia dalam keterangan resmi PBSI, Jumat (8/3).
Apri/Fadia tersingkir di babak 16 besar Prancis Terbuka usai kalah dari wakil Tiongkok Li Wen Mei/Liu Xuan Xuan.
Baca juga : Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti Masih Sempurna Kontra Kim/Kong
Ganda putri Indonesia itu menyerah 12-21, 21-15, dan 14-21 dalam tempo 64 menit.
Apri mengungkapkan hal penting yang mereka dapatkan dari laga melawan pasangan Tiongkok itu adalah adanya masalah konsistensi.
Di gim pertama, Apri/Fadia mengaku terbawa pola permainan lawan. Di gim kedua, pasangan peringkat sembilan dunia itu mengubah strategi permainan mereka dan memaksakan laga dilanjutkan ke gim ketiga.
Baca juga : Apri/Fadia Melaju ke Babak Semifinal Prancis Terbuka
"Di gim ketiga, kami kurang konsisten, tidak seperti di gim kedua. Kami kembali seperti di gim pertama. Ini kesalahan kami hari ini," aku Apri.
Meski begitu, Apri mengaku lega bisa berjuang maksimal setelah bermain kembali usai absen panjang.
"Hasil yang kami dapat memang belum yang terbaik namun saya senang karena bisa melepaskan trauma cedera yang saya alami," ujar Apri.
"Saya bersyukur di dua laga di sini, saya kembali menemukan irama permainan dan keberanian," tambah peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu. (Ant/Z-1)
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
GANDA putri bulu tangkis Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, kembali menuai kelahan. Kali ini dari pasangan Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Bersama Apriyani Rahayu, Siti Fadia Silva Ramadhanti siap menghadapi tantangan-tantangan baru dan bersaing di Olimpiade Paris 2024.
Pasangan Jesita/Febi meraih gelar juara Kaohsiung Masters 2024 setelah menang atas wakil tuan rumah sekaligus unggulan kedua Sung Shuo Yun/Yu Chien Hui melalui dua gim langsung, 21-14, 21-18.
Baek Ha Na/Lee So Hee mengalahkan wakil Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 21-17 dan 21-13 di final ganda putri Indonesia Terbuka 2024.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Terbaru, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang.
Atmosfer Olimpiade sangatlah berbeda dengan turnamen-turnamen kelas dunia lainnya, sehingga berbagai kemungkinan dapat terjadi.
PASANGAN ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved