Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GANDA putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti melewati babak pertama Singapura Terbuka 2023 dengan mulus. Berstatus juara bertahan musim lalu, mereka bertekad tak mau terbebani agar fokus laga demi laga.
Apriyani/Siti memetik kemenangan melawan pasangan tuan rumah Jin Yu Jia/Wong Jia Ying Crystal pada laga 32 besar di Singapore Indoor Stadium, Rabu (7/6), lewat rubber gim 15-21, 21-19, 21-15.
Di gim pertama, Apriyani/Siti tak optimal karena masih meraba mencari pola lantaran kondisi lapangan yang dinilai sangat berbeda ketika berlatih. Lawan yang notabene tuan rumah juga punya motivasi besar untuk menekan.
Baca juga : Jonatan Christie Dinilai Kalah karena Salah Strategi
"Hari ini kita akui lawan memang begitu siap. Sementara kami masih mencari-cari pola. Saat pengembalian lawan masuk dan dapat poin, saya bingung juga. Mau main bagaimana, belum didapat. Saya hanya mencoba terus berkomunikasi dengan Fadia dan pelatih," kata Apriyani.
"Terus terang sempat tegang juga. Saat tertekan, kami kurang bisa menikmati permainan. Apalagi poin-poinnya mepet di gim kedua. Mereka lebih siap. Sementara kami belum mampu mengontrol keadaan lapangan dan shuttlecock," imbuhnya.
Baca juga : The Babies Mengaku Termotivasi Status Juara Bertahan Singapura Terbuka
Di gim kedua, Apriyani/Siti akhirnya bisa keluar dari tekanan dan memaksakan gim ketiga. Kemampuan terbaik merekacdi laga itu akhirnya bisa keluar pada gim penentuan.
"Kami sebenarnya tampil tidak terbebani dengan status sebagai juara bertahan. Karena kami mempunyai mindset, saat turun podium itu bukan lagi sebagai seorang juara. Jadi tak ada tekanan. Yang ada, yaitu tekanan dari diri sendiri," imbuh Apriyani.
Dari sektor ganda putra, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yacob Rambitan juga lolos ke 16 besar setelah mengalahkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, lewat rubber gim 12-21, 21-18, 21-19.
Pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga berhasil melewati babak pertama usai mengalahkan pasangan Tiongkok, Su Ching Heng/Ye Hong Wei, dua gim langsung 21-5, 21-16.
"Kami pun ingin bisa tampil seperti dulu lagi. Kalau dibandingkan dengan performa lima tahun lalu, tentu masih jauh dan belum bisa seperti dulu. Mungkin kalau dibandingkan dengan dahulu, kami ini sekarang baru di kisaran 70%-75%," ucap Kevin.
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juga melaju ke babak kedua usai mengalahkan ganda Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, dengan 21-18, 21-19.
Di ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang melakoni 'perang saudara' mengalahkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti 21-17, 19-21, 21-16. Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri juga lolos usai menang atas wakil Amerika Serikat, Zhang Beiwen dengan 21-11, 17-21, 21-16.
(Dhk)
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Terbaru, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang.
Atmosfer Olimpiade sangatlah berbeda dengan turnamen-turnamen kelas dunia lainnya, sehingga berbagai kemungkinan dapat terjadi.
PASANGAN ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved