Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku kecewa karena gagal mempertahankan performa baiknya setelah Sprint Race GP Amerika di Sircuit of the Americas, Austin, Senin (17/2) WIB.
Saat balapan utama, pembalap yang akrab disapa Pecco itu terjatuh di lap 8 dari 20 dan gagal menyelesaikan balapan. Hal itu membuatnya tidak mengumpulkan satu pun poin dari GP Amerika.
"Saya tidak mengerti, saya sangat kecewa dan cukup gugup," ujar Bagnaia.
Baca juga: Quartararo Klaim Naik Podium GP Amerika Berkat Kerja Keras
Lebih lanjut, pembalap Italia itu mengaku frustrasi dengan kegagalan berturut-turut untuk berdiri di podium dan menjadi juara utama pada MotoGP musim ini.
"Untuk akhir pekan kedua berturut-turut saya tidak tahu (bagaimana itu terjadi). Saya cukup marah, kecewa. Tidak dengan diri saya sendiri, karena saya 100% yakin itu bukan salah saya," tambah Pecco, dikutip dari BT Sport.
"Jadi kita perlu memahaminya, kita harus tahu mengapa itu terjadi. Saya melakukan banyak putaran akhir pekan ini tanpa masalah, dan kemudian dalam balapan hanya mengendalikan, saya jatuh," imbuhnya.
Baca juga: Ini Tantangan Terbesar di GP Amerika, Menurut Mir
Bagnaia mengatakan sesuatu yang berbeda terjadi pada motornya dibandingkan dengan dua minggu lalu di Argentina, ketika dia mendorong mungkin terlalu keras dan tersingkir dari posisi kedua.
"Memang benar motor kami sangat cepat, sangat kompetitif, tapi kemudian jika Anda jatuh dan Anda tidak tahu mengapa, itu tidak membantu apa-apa," tambahnya.
Lebih lanjut, Bagnaia mengatakan dia beruntung setidaknya beberapa rival utamanya, terutama pembalap HRC Marc Marquez dan rekan satu timnya Enea Bastianini, absen karena cedera di Austin dan Argentina sehingga membatasi kerusakan dan insiden tidak terduga lainnya.
Sementara itu, GP Amerika dimenangkan oleh pembalap LCR Honda Alex Rins dan podium kedua dan ketiga masing-masing diraih pembalap Mooney VR46 Luca Marini dan pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.
Bagnaia kini berada di posisi kedua di klasemen pembalap sementara, tepat di bawah pemenang GP Argentina dari tim Mooney VR46 Marco Bezzecchi. (Ant/Z-1)
Tidak hanya membukukan tiga kemenangan di tiga sesi balapan, Maverick Vinales juga mencatatkan rekor putaran (lap) tercepat di Circuit of the Americas (COTA), Austin.
Pembalap peraih delapan gelar juara dunia tersebut optimistis tim Gresini Racing mampu memberikan solusi terbaik atas kendala yang dialaminya di GP Amerika.
Maverick Vinales akhirnya keluar sebagai yang tercepat usai terjadi insiden jatuhnya pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yang memimpin posisi terdepan di sepuluh lap terakhir.
Maverick Vinales mencetak sejarah MotoGP dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan grand prix bersama tiga tim berbeda yaitu Suzuki, Yamaha, dan kini Aprilia.
Maverick Vinales, yang memecahkan rekor lap di babak kualifikasi, membukukan keunggulan lebih dari 1 detik untuk meraih kemenangan di atas motor Aprilia.
Maverick Vinales mencatatkan waktu putaran tercepat 2 menit 00,864 detik dan berada di depan pembalap pendatang baru Pedro Acosta dan Marc Marquez.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved