Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LANGKAH positif ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus terganjal di laga kedua babak penyisihan Grup A ajang BWF World Tour Finals 2021.
Juara Olimpiade Tokyo 2020 itu harus mengakui keunggulan duet Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong, 15-21, 18-21 dalam waktu 55 menit di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Kamis (2/12).
Berbicara terkait pertandingan, Greysia mengaku kecewa dengan hasil yang didapat. Meskipun begitu, dirinya tetap bersyukur bisa menampilkan perlawanan di lapangan.
"Kami sudah tampil maksimal dan mengeluarkan kemampuan terbaik. Tetapi lawan lebih baik lagi," ujar Greysia dalam keterangan resmi PBSI, Kamis (2/12).
Baca juga: Cedera Lutut, Yeo Jia Min Mundur dari BWF World Tou Finals
Enggan berlarut dalam kekecewaan, Greysia/Apriyani memilih untuk fokus pada laga berikutnya. Menyinggung laga berikut yang dijadwalkan menghadapi ganda putri Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Ganda putri unggulan pertama Indonesia itu mengatakan akan bersiap untuk memberikan yang terbaik.
"Kami hanya fokus pada tiap pertandingan saja. Soalnya kalau tidak akan susah sendiri nantinya. Tidak konsentrasi," kata Apriyani.
"Yang disiapkan itu pikiran dan tentu persiapan fisiknya," imbuh Greysia.
Tercatat sebelum pertemuan di ajang berhadiah total 1,5 juta dolar AS ini, Kim/Kong unggul 2-1 atas Greysia/Apriyani. Dalam pertemuan terakhur mereka, Greysia/Apriyani unggul atas Kim/Kong di semifinal Indonesia Masters 2020.
Sebelumnya pada laga pertama, Rabu (1/12), Greysia/Apriyani sudah mengemas satu kemenangan di babak pentisihan Grup A setelah mengalahkan ganda Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 21-15, 21-12. (PBSI/OL-4)
Mantan pemain bulu tangkis Indonesia Greysia Polii menilai ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa melangkah jauh di Olimpiade 2024 mendatang.
Buku biografi ini menceritakan berbagai kisah Greysia Polii di balik lapangan, peluh, dan tangis yang berujung senyum di podium juara, termasuk rumitnya polemik antarpemain ganda
Mantan Pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii memuji pemain voli asal Jember Megawati Megawati Hangestri Pertiwi yang sedang menjadi sorotan di Liga Voli Korea karena prestasinya.
Tugas ini merupakan sebuah langkah untuk kembali berkontribusi kepada olahraga Indonesia agar bisa lebih maju dan terus menjaga tradisi berupa prestasi gemilang.
Legenda badminton Indonesia Taufik Hidayat yang meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 turut menyerahkan hadiah dan medali kepada para pemenang.
Mantan pebulu tangkis ganda putri, Greysia Polii, 35, pada 2 Agustus 2023 merayakan dua tahun juara emasnya di Olimpiade Tokyo 2020 bersama dengan Apriyani Rahayu.
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved