Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MANTAN pelari nasional Emma Tahapary mengaku bangga atas prestasi atlet Sumatera Selatan Sri Mayasari yang mampu memecahkan rekor miliknya di nomor 400 meter putri yang telah bertahan selama 37 tahun. "Selama 37 tahun rekor saya, saya tunggu-tunggu sampai saat ini baru bisa pecah, sangat bangga," ujar Emma di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Selasa (12/10).
Emma bersyukur Sri mampu melampaui prestasi yang dia ukir saat mengikuti kejuaraan ASEAN 1984 di Filipina itu. Emma menyebut bahwa atlet 27 tahun itu kerap menghubunginya untuk membahas program latihan. "Dia selalu menghubungi saya untuk bagaimana program latihan-latihan untuk mencapai prestasi itu," kata istri mendiang penyanyi senior Yopie Latul itu.
Emma pun berharap ke depan Sri dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang pertandingan level Asia, bahkan dunia. Sebelumnya, Sri berhasil meraih medali emas nomor 400 meter putri cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Sri menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 53,22 detik. Torehan tersebut berhasil memecahkan rekor nasional milik Emma Tahapary dengan waktu 54,20 detik.
Selain memecahkan rekor nasional, Sri juga sukses mempertajam rekor PON atas namanya sendiri yang ditorehkan pada PON XIX Jawa Barat 2016. Kala itu, Sri membukukan rekor waktu 54,46 detik. Sri mengaku bersyukur bisa meraih prestasi gemilang di PON XX Papua. Dia mengatakan sejak awal memang mengincar untuk memecahkan rekor nasional milik pelari nasional asal Maluku itu.
"Saya memang targetkan untuk memecahkan rekornya," kata peraih emas di nomor 200 meter putri PON XX Papua itu. (OL-8)
Meskipun sudah melakukan upaya hukum, proses persidangan masih berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas.
Julita berharap agar penyelesaian kasus ini memiliki titik terang.
"Saya kira desertasi ini luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Papua. Bahkan saya langsung tanyakan langkah konkretnya untuk ke depan."
utang Pemerintah kepada pihak ketiga yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah
Pesepak bola asal Merakuke, Papua, itu dikontrak selama tiga tahun dan menjadi pemain baru kelima Macan Kemayoran.
Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Papua) berencana menghibahkan 70 unit bus eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XX kepada masyarakat di wilayah Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved