Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUARA tinju kelas berat dunia Tyson Fury menyebut dirinya akan menghadapi sosok Deontay Wilder yang terberat saat kedua petinju akan berhadapan untuk pertarungan ketiga mereka, bulan depan.
Fury, juara tinju kelas berat WBC, akan menghadapi WIlder di Las Vegas pada 9 oktober, pertarungan pertamanya sejak mengalahkan petinju Amerika Serikat (AS) berusia 35 tahun itu lewat kemenangan TKO di ronde ketujuh, Februari tahun lalu.
Kemenangan itu menyusul pertemuan pertama antara kedua petinju pada 2018 di Los Angeles yang berakhir imbang setelah Fury berhasil bangkit setelah dipukul jatuh di roden ke-12.
Baca juga: Manny Pacquiao: Dari Ring Tinju Menuju Istana Malacanang
Fury sebenarnya ingin bertarung di laga unifikasi melawan Anthony Joshua namun ternyata diwajibkan memberi tarung ulang untuk Wilder.
Laga tersebut seharusnya digelar pada Juli namun diundur menjadi Oktober setelah kubu Fury dilanda wabah covid-19.
Berbicara kepada wartawawan lewat sambungan video, Rabu (29/9), Fury, yang memiliki rekor 30-0-1 dengan 21 kemenangan KO, mengatakan laga pekan depan akan menjadi laga hidup mati bagi Wilder.
"Yang tidak pernah saya lakukan adalah menganggap remeh siapa pun. Baik dia orang terkecil maupun terbesar di ruangan, saya tidak pernah menganggapnya remeh," tegas Fury.
"Jangan salah, kita akan melihat Deontay Wilder yang menghadapi momen hidup-mati dalam hidupnya. Dia tidak diunggulkan. Jadi, dia akan bertarung tanpa beban."
"Semua orang memperkirakan saya akan bisa mengakahkannya. Namun, Anda tidak pernah mengabaikan Deontay Wilder karena dia akan menjadi sangat berbahaya," lanjutnya. (AFP/OL-1)
Oleksandr Usyk mengalahkan Tyson Fury dengan kemenangan angka untuk menjadi juara dunia sejati pada 18 Mei lalu.
Tyson Fury mengalami kekalahan skor split-decision melawan Oleksandr Usyk, yang membuatnya menjadi juara kelas berat undisputed pertama dengan empat sabuk.
Duel antara Tyson Fury melawan Oleksandr Usyk semula dijadwalkan pada 17 Februari, namun terpaksa ditunda hingga Sabtu (18/5) ini lantaran Fury mengalami cedera mata.
Tyson Fury ingin sekali mengalahkan Olesandr Usyk, yang merupakan memegang gelar juara kelas berat versi WBA, IBF, dan WBO.
Fury, yang merupakan juara tinju kelas berat versi WBC, seharusnya berhadapan dengan juara versi WBO, WBA, dan IBF Oleksandr Usyk pada bulan ini di Riyadh, Arab Saudi.
Gelar WBO milik Fury dan gelar WBA, IBF, dan WBO milik Usyk dipertaruhkan saat kedua petinju dijadwalkan saling berhadapan di Arab Saudi pada 17 Februari ini.
Joseph Parker berhasil mengalahkan mantan juara dunia kelas berat, Deontay Wilder, dalam pertarungan tanpa gelar di Riyadh, Sabtu.
PETINJU kelas berat asaal Amerika Serikat, Deontay Wilder menyatakan pertarungan dirinya dengan petinju Inggris, Anthony Joshua, tetap menjadi pertarungan nomor satu yang dinantikan.
Usyk bahkan dikabarkan bakal hadir dalam duel Wilder melawan Robert Helenius di Barclays Center di Brooklyn, New York, 15 Oktober nanti.
"Deontay Wilder, semoga Anda menang. Sehingga kita bisa berhadapan. Itu yang diinginkan banyak orang," ujar Ruiz
Pertandingan yang akan digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, akan menjadi pertarungan ulang ketiga kalinya antar Fury dan Wilder.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved