Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TIGA wakil Indonesia di nomor ganda campuran yang tampil pada turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka 2021, tampil kurang maksimal. Di mana ketiganya gagal mencapai babak perempat final.
Asisten pelatih ganda campuran, Nova Widianto pun mengungkapkan hasil evaluasi terhadap penampilan anak didiknya tersebut.
Pada babak kedua turnamen Swiss Open, Kamis, (4/3). yang digelar di St. Jakobshalle, Basel, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kalah straight game, 18-21, 16-21 dari Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa. Pasangan India ini juga yang menghentikan langkah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada babak pertama, Selasa (2/3), dengan 21-18, 21-10.
Menurut Nova, sebenarnya, permainan Rinov/Pitha sudah benar. Sayangnya, wakil Merah-Putih ini banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.
"Rinov/Pitha secara main sudah benar, tapi saat posisi unggul atau imbang, mereka malah banyak membuang poin dari servis. Banyak juga bola-bola yang tidak seharusnya mati," ungkap Nova dalam keteranban resmi PBSI, Kamis, (4/3).
"Dari situ, mereka langsung blank. Pola permainannya jadi berubah. Rinov sendiri belum bisa mengontrol antara ketenangan dan kecepatan kaki. Dia sendiri menyadari hal itu, tapi belum bisa mengatasinya," sebut Nova.
Sementara itu untuk pasangan Hafiz/Gloria, Nova menuturkan, faktor penyebab kekalahan pasangan peringkat delapan dunia itu salah satunya adalah permainan Hafiz/Gloria yang mudah diantisipasi lawan.
Baca juga : Shesar Hempaskan Wakil Malaysia di Putaran Pertama Swiss Open
"Untuk Hafiz/Gloria, hasilnya memang jauh dari yang kami harapkan. Tidak ada masalah apa-apa, murni karena performa mereka di lapangan yang tidak berani melakukan pola permainan seperti yang kami instruksikan," ungkap Nova.
"Mereka cenderung bermain dengan pola yang membuat musuh lebih enak untuk mendapat poin. Permainan mereka terlalu gampang diantisipasi lawan dan mereka tidak berani berubah," kata Nova.
Sedangkan untuk pasangan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso yang harus mengakui keunggulan wakil Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing. Pada babak pertama, Selasa, (2/3), dengan kekalah straight game, 13-21, 12-21.
Dikatakan Nova sebenarnya mereka memiliki kemampuan untuk mengalahkan pemain unggulan. Hanya saja mereka kurang yakin akan hal itu.
"Kalau Adnan/Mychelle, saya mendapat evaluasi dari Aryono yang mendampingi di lapangan. Lawannya memang unggulan kelima, tapi mereka banyak mati sendiri saat bola mudah," ucap Nova.
"Pasangan ini seperti kurang yakin untuk mengalahkan pemain unggulan. Padahal sebenarnya, mereka punya kemampuan," tutup Nova.
Adapun atas hasil tersebut, dipastikan Indonesia tidak menyisahkan satu pasangan pun di sektor ganda campuran di turnamen Swiss Terbuka 2021. (PBSI/OL-7)
UBS dinilai berhasil dalam menyelamatkan Credit Suisse sehingga mencegah potensi krisis sistemik.
Sang pelatih Gareth Southgate mengumbar rasa percaya diri. Dia yakin timnya sudah makin baik secara mental.
UEFA memberikan sanksi berupa denda 30 ribu euro (Rp528 juta)
Italia tampil di Piala Eropa 2024 sebagai juara bertahan, tetapi di bawah asuhan Spalletti, mereka gagal menampilkan performa terbaiknya.
Pelatih Swiss Murat Yakin sangat bungah dengan kemenangan timnya 2-0 atas Italia di Euro 2024.
Bryan Cristante mengakui frustrasi Italia setelah kekalahan 2-0 mereka melawan Swiss di EURO 2024.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Terbaru, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang.
Atmosfer Olimpiade sangatlah berbeda dengan turnamen-turnamen kelas dunia lainnya, sehingga berbagai kemungkinan dapat terjadi.
PASANGAN ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved