Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPOLISIAN bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih lakukan pengusutan dan penyelidikan terhadap kasus keracunan terhadap ratusan buruh pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, Margorejo, Pati yang hingga kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (17/7), ratusan buruh pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH), RSU Fastabiq Sehat, RSUD RAA Soewondo, RS Mitra Bangsa, dan RSU Nurussyifa Kudus.
Sebagian sudah diperbolehkan pulang, namun sebagian besar harus menjalani perawatan karena kondisi masih lemas, pusing, dan muntah akibat keracunan massal di pabrik, Selasa (16/7) sore.
Baca juga : Ratusan Karyawan Pabrik Tekstil di Pati Keracunan Usai Makan Sayur Asem dan Ikan Tongkol
"Saya mendapatkan laporan pukul 15.00 WIB, langsung saya perintahkan seluruh rumah sakit bersiaga dan melakukan penanganan terhadap ratusan buruh yang mengalami gejala keracunan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia.
Aviani mengatakan sejumlah petugas diturunkan mengambil sampel makanan dan muntahan korban, untuk mengetahui sumber penyebab keracunan massal yang mengakibatkan jatuhnya korban ratusan buruh pabrik tersebut. Sampel tersebut dibawa ke laboraturium untuk uji klinis untuk mengetahui sumber racun.
"Langkah awal kita lakukan yang terpenting adalah penanganan terhadap korban," tambahnya.
Baca juga : Kasus Pabrik Pil Koplo di Semarang Masih Menjadi Misteri
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pati Kompol Muhammad Alfan Armin mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan penyebab keracunan tersebut sembari menunggu keterangan hasil uji klinis okeh Dinas Kesehatan Pati yakni dengan menurunkan petugas untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah korban dan saksi.
Dugaan sementara, menurut Muhammad Alfan Armin, sumber keracunan ratusan buruh pabrik tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi para buruh setelah makan siang di kantin, namun untuk memastikan sumber makanan itu petugas dari dinas kesehatan telah membawa contoh makanan dan muntahan korban untuk diuji secara laboratorium.
"Kita masih lakukan penyelidikan dan pemeriksaan, data sementara ada 170 buruh yang mengalami keracunan dan diharapkan dapat segera diketahui sumber dan sebab musabab keracunan massal itu," ujar Muhammad.
Sementara itu Kuntari, 22, seorang korban keracunan di RS Keluarga Sehat mengatakan pada awalnya saat mengkonsumsi makanan di kantin tidak merasakan apa-apa, namun setelah makan siang merasakan pusing, badan lemas dan perut mual, sehingga muntah-muntah dan hal itu juga dirasakan teman-temannya di satu divisi.
"Habis makan siang di kantin, saya merasakan gejala keracunan dan kemudian diangkut ambulan dilarikan ke rumah sakit ini," ujar Santi, 20, korban lain tercatat warga Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati di rumah sakit yang sama. (Z-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
keberhasilan pengobatan pasien TBC pada tahun 2023, pasien yang menyelesaikan pengobatan sebanyak 90,4 persen, putus berobat 5,4 persen, meninggal 3,5 persen, pindah 0,5 persen
Meningkatnya angka kasus ini salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mencatat sejak Januari hingga pertengahan Mei 2024, ada 580 orang yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Jumlah kasus setiap bulannya yakni Januari sebanyak 12 kasus, Februari terjadi 27 kasus, Maret ditemukan 34 kasus, dan April terjadi 27 kasus.
Lebih dari 300 karyawan pabrik tekstil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, PT Seijin, diduga keracunan makanan usai makan siang di kantin pabrik kemarin, (16/7).
RATUSAN karyawan pabrik garmen PT Seijin, Pati, Jawa Tengah, keracunan massal, Selasa Sore (16/7) usai makan siang di kantin pabrik.
PENGUSAHA rental mobil asal Surabaya menyatakan penolakannya untuk menyewakan mobil pada warga dengan alamat KTP Kabupaten Pati, khususnya warga Desa Sukolilo.
BUNTUT kasus pengeroyokan bos rental dan operasi besar-besaran kendaraan bodong di Desa Sukolilo, Pati, kini daerah tersebut disebut sebagai desa penadah.
KASUS penganiayaan dan pengeroyokan hingga menyebabkan korban alami luka berat dan tewas di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved