Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DINAS Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) memastikan jumlah rombongan belajar (rombel) pada setiap sekolah saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 sudah terkunci dalam sistem.
Bagi sekolah yang mencoba-coba menambah rombel atau memasukkan siswa titipan, seusai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) akan ketahuan.
"Saya ingatkan jangan ada sekolah yang mencoba memasukan siswa titipan, karena secara sistem sudah terkunci. Misalnya sekolah A sebanyak 12 rombel, masing-masing rombel ada 36 siswanya, itu dilaporkan lalu dikunci dalam sistem. Dan itu akan terdata di Kemendikbud. Dari PPDB tahap satu juga sebetulnya sudah mengunci, tidak diubah-ubah lagi," tegas Plh Kepala Disdik Jabar, M Ade Afriandi, Selasa (16/7).
Baca juga : Duel Maut Pelajar SMP, Polisi Tetapkan 10 Tersangka termasuk Alumni
Sehingga, lanjut Ade, jika ada siswa yang masuk di luar sistem PPDB maka akan ketahuan dan mendapatkan sanksi, baik siswa maupun sekolahnya.
Dengan konsekuensinya siswa itu tidak akan mendapatkan nomor induk dan rapor, sedangkan sekolahnya tidak akan mendapatkan dana bantuan operasional sekolah.
"Apapun modusnya, menambahkan siswa atau rombel setelah MPLS akan ketahuan. Sebab, tahun ini sistemnya sudah terkunci sejak PPDB tahap pertama. Kalau tahun lalu, yang saya dapat laporannya ternyata sistem tidak dikunci, tahun ini dikunci. Jadi, modusnya apapun juga akan ketahuan. Makanya kita kunci rombel itu," beber Ade.
Baca juga : Bertahun-tahun Gagal Raih Adipura, Pemerintah Kota Depok tidak Malu
Menurut Ade, biasanya, jalur titipan untuk siswa terjadi setelah MPLS, itu dikenal dengan sebutan jalur optimalisasi. Jalur optimalisasi itu istilah dari mereka yang terlibat dalam urusan tersebut, bentuknya itu penambahan jumlah siswa di dalam kelas. Misalnya, saat MPLS di dalam satu rombel itu 40 siswa, tapi malah jadi 50 siswa. Itu terjadi, tapi tidak di semua sekolah.
"Tahun ini, hal semacam itu tidak akan terjadi lagi karena sudah dibuat sistem yang dikunci sejak PPDB tahun pertama. Kita ingin sesuai aturan, hal-hal seperti itu tidak ada lagi ruang, untuk sekolah tiba-tiba menambah jumlah siswa dalam rombel," lanjutnya.
Sementara itu, terkait MPLS di Kota Bandung, Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengungkapkan, tujuan diadakannya MPLS adalah sebagai pengenalan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembelajaran di sekolah dimulai.
Baca juga : Mengapa MPLS Penting untuk Siswa Baru di Sekolah?
"Agar siswa sebelum mulai kegiatan belajar mengajar dengan formal, mereka mengenal dulu lingkungan sekolahnya. Mulai dari guru, teman, perpustakaan, ruang guru. Mushala dan toilet, seperti itu mereka mengenal lingkungan," ujarnya.
Menurut Tantan, masa pengenalan pun sebagai upaya membangun komunikasi antara siswa dengan warga sekolah. Sehingga mampu mengembangkan potensi minat maupun bakat dari masing-masing siswa.
Sekaligus belajar berinteraksi dengan teman-teman barunya. Selain itu, MPLS ini untuk menggali potensi minat bakat dari masing-masing siswa. Biasanya sekolah memberikan formulir minat bakat dan cita-cita, karena nanti minat bakat ini akan dikembangkan sesuai dengan minat bakatnya di satuan pendidikan.
"Tidak hanya itu, MPLS ini juga membentuk siswa memiliki karakter intelek, hingga emosional yang menciptakan prestasi dari pendidikan tersebut. Dengan pembangunan karekter ini, mudah-mudahan tidak ada bullying, perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Ini lebih mengedepankan emosional di samping intelektual seperti itu," pungkas Tantan. (Z-1)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
BAKAL calon gubernur (bacagub) dari Partai NasDem, Ilham Akbar Habibie, optimis akan terus mendapat dukungan untuk maju dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat.
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
LEBIH dari 15.000 orang mendaftar di pelatihan Jabar Digital Academy (JDA). Dari jumlah tersebut, lebih dari 12.000 di antaranya belum pernah mengikuti pelatihan digital sebelumnya.
BAKAL calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) dari Partai NasDem Ilham Akbar Habibie gencar turun ke akar rumput.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) meminta Ridwan Kamil menaikkan lagi elektabilitas di Jawa Barat sebanyak delapan persen.
PKB mengaku ada usulan dari kader agar mengusung politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jawa Barat 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved