Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIM kedokteran hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melakukan amputasi terhadap tangan kanan induk beruang madu. Pasalnya, hewan malang itu terkena perangkap jeratan tali tambang yang dipasang warga dalam lokasi perkebunan kelapa sawit, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Tindakan amputasi terpaksa dilakukan tim kedokteran hewan BKSDA Bengkulu karena luka parah yang dialami induk beruang madu usai terjerat tali tambang. Sebelumnya, beruang itu menjalani perawatan di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, selama hampir 2 pekan lamanya.
Perangkap jeratan tali tambang itu berukuran sedang yang dipasang oleh warga di wilayah Desa Sido Mulyo, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko. Tindakan amputasi itu terpaksa dilakukan karena luka parah yang dialami induk beruang madu.
Baca juga : Manusia Vs Buaya, Warga Mukomuko Diterkam saat Cari Lokan
Tangan kanan beruang madu tersebut terkena jeratan tali tambang selama 5 hari. Ini membuat bagian tulang tangan induk beruang madu terlihat secara jelas.
Pelaksanaan Harian (PLH) Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Delfi Andra, mengatakan usai dilakukan amputasi, induk beruang madu menjalani perawatan pemulihan di kandang transit di TWA Seblat, Kecamatan Putri Hijau. Ini dilakukan hingga nanti dinyatakan sembuh secara sempurna dan siap dilepasliarkan kembali di habitatnya.
Untuk proses penyembuhan terhadap induk beruang madu, dikatakan Delfi Andra, membutuhkan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan. Ini tergantung pula dari kondisi fisik induk beruang madu.
Baca juga : BKSDA Bengkulu Diminta Evakuasi Buaya Pemangsa Manusia di Mukomuko
Sebelumnya pada pertengahan Juni lalu, tim gabungan BKSDA Bengkulu bersama TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap seekor induk beruang madu yang terkena perangkap tali tambang yang dipasang warga. Diketahui warga melakukan perburuan terhadap satwa yang dilindungi tersebut.
Proses evakuasi terhadap induk beruang madu sedikit alot. Pasalnya, induk beruang madu sedikit agresif saat akan dilakukan evakuasi oleh petugas gabungan dan membuat petugas harus melakukan pembiusan.
Perburuan terhadap satwa dilindungi seperti beruang madu, gajah, dan harimau sumatra di Provinsi Bengkulu memang sangat marak terjadi. BKSDA Bengkulu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menangkap atau memasang perangkap kepada beruang madu, karena kondisinya saat ini mulai terancam punah akibat maraknya perburuan. (Z-2)
Domba dan kambing umumnya lebih adaptif terhadap cekaman panas dibandingkan ruminansia lainnya.
SEEKOR buaya muara menyerang warga Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Buaya sepanjang 3 meter tersebut lalu ditangkap warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
BUAYA muara sepanjang 3 meter menyerang dua warga Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Akibatnya, seorang di antaranya meninggal dunia.
Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatra berjenis kelamin betina bernama Puti Malabin di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, pada Jum'at (28/6).
SEORANG warga Kabupaten Merangin, Jambi, menjadi korban penyerangan seekor beruang saat melakukan aktivitas di kebun. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah.
Bukan hanya persoalan perut yang diperhatikan, secara berkala teknisi melakukan body condition scoring untuk memonitor kondisi fisik individu orangutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved