Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ancaman Bencana Longsor di Kabupaten Majalengka Meningkat di Masa Pancaroba

Nurul Hidayah
05/3/2024 19:00
Ancaman Bencana Longsor di Kabupaten Majalengka Meningkat di Masa Pancaroba
ilustrasi bencana pergerakan tanah(Antara)

KABUPATEN Majalengka kembali dihadapkan pada ancaman bencana tanah longsor dan pergerakan tanah selama masa pancaroba. Prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, sepanjang  Maret ini merupakan masa transisi dari musim penghujan ke pancaroba di Kabupaten Majalengka.

Meskipun intensitas hujan mulai menurun dibandingkan dengan puncak musim hujan, Rezza menyatakan bahwa bencana hidrometeorologi masih menjadi ancaman serius. Wilayah Majalengka, dengan karakteristiknya yang rawan terhadap pergerakan tanah pada akhir musim hujan atau pancaroba, memerlukan kewaspadaan ekstra.

"Maret ini kami lebih waspada terhadap bencana longsor maupun pergerakan tanah di hampir seluruh wilayah Kabupaten Majalengka," ungkap Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka Rezza Permana  pada Selasa (5/3).

Baca juga : Pancaroba

Rezza juga menginformasikan bahwa status siaga darurat banjir dan longsor di Kabupaten Majalengka tetap ditetapkan hingga 31 Mei 2024. Kesiapsiagaan terus ditingkatkan, baik dari segi sumber daya manusia maupun peralatan penanggulangan bencana.

Berdasarkan data dari BPBD Majalengka, Februari 2024 mencatat total 54 kejadian bencana hidrometeorologi di Kabupaten Majalengka. Bencana tanah longsor mendominasi dengan 24 kejadian, diikuti cuaca ekstrim sebanyak 21 kejadian, banjir tujuh kejadian, dan dua kejadian bencana lainnya.

"Angka ini mengalami peningkatan dari bulan Januari yang mencatat 37 kejadian bencana," kata dia.

Puluhan bencana tersebut menyebabkan dampak signifikan pada 1.638 bangunan di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut, empat bangunan mengalami kerusakan berat, 12 bangunan rusak sedang, 10 bangunan rusak ringan, dan 1.612 bangunan terendam.

Dengan meningkatnya frekuensi bencana, masyarakat dan pihak berwenang di Majalengka diharapkan tetap waspada dan siaga menghadapi potensi ancaman selama masa pancaroba ini. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya