Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WARGA yang terdampak banjir di empat kecamatan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (3/3), berharap bantuan logistik.
Salah satu warga Desa Busak 1, Kecamatan Keramat, Bambang mengaku, sejumlah warga yang terdampak banjir telah berada di tenda pengungsian. Mereka membutuhkan logistik berupa makanan siap saji dan minuman.
“Yang mendesak makanan dan minuman. Semoga bisa segera didistribusikan ke tenda-tenda pengungsian warga,” terangnya kepada Media Indonesia saat dihubungi dari Palu, Senin (4/3).
Baca juga : Garudafood Bantu Korban Puting Beliung Sumedang
Menurut Bambang, untuk bertahan pasca banjir yang terjadi Minggu lalu, warga mengandalkan pasokan makanan yang bisa dibawa dari rumahnya masing-masing.
“Makanya warga sangat harapkan bantuan itu, karena belum tahu mau sampai kapan di tenda pengungsian, sementara makanan dan minuman sudah berkurang,” imbuhnya.
Selain logistik, sejumlah warga yang terdampak banjir di Buol juga membutuhkan pasokan bantuan lainnya.
Baca juga : 291 Bencana Terjadi Di Indonesia Sampai Pertengahan Februari 2024
“Di beberapa lokasi warga butuhkan tenda, selimut, pakaian, obat-obatan, dan juga kebutuhan bayi,” tambah warga Desa Busak 1 lainnya, Hendra Akbar.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sulawesi Tengah, melaporkan empat kecamatan di Kabupaten Buol terendam banjir pada Minggu (3/3).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andy Sembiring mengatakan, empat kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Keramat, Lakea, Biau, dan Momonu.
Baca juga : Antusias Ikut Pemilu, Penyintas Bencana Likuifaksi Palu Berharap Hak Mereka Tidak Dilupakan
“Banjir terjadi karena curah hujan tinggi, sehingga air di sungai meluap ke pemukiman warga,” ungkapnya.
Andy menyebutkan, dalam musibah itu tidak ada korban jiwa. Namun ribuan warga terdampak.
“Untuk kerusakan ada empat rumah rusak berat dan enam rumah rusak ringan di Desa Busak 1, Kecamatan Keramat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng juga masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan melakukan asesmen di lapangan,” tandasnya.
(Z-9)
Di delapan kecamatan tersebut belum ditentukan jalur evakuasi.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyampaikan ada tiga klaster yang menjadi masalah dari pencocokan dan penelitian (coklit) di berbagai daerah di Indonesia.
Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah menyebabkan saluran air putus terbawa longsor. Akibatnya anyak warga sulit mendapat air bersih untuk memasak, mencuci, mandi dan lainnya.
Kali Kobe yang berada di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara meluap. Fenomena itu memicu banjir di Desa Lilief Waibulan, pada Minggu (21/7).
Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (17/7). Tujuh orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
WARGA yang terdampak banjir di empat kecamatan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (3/3) lalu, satu per satu mulai kembali ke rumahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved