Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKSI Kejar-kejaran mewarnai proses penangkapan sebuah kapal pengebom ikan dengan kapal Polisi Air dan Udara (polairud) Polda NTT. Kapal pengebom ikan ini akhrinya berhasil diamankan dan 7 kru kapal pun ditangkap beserta barang bukti bahan peledak.
Kejadian berawal saat aparat polairud Polda NTT hendak mengamankan kapal yang diduga menggunakan bahan peledak saat berada di perairan Tanjung Langkoe, Pulau Padar, Manggarai Barat, NTT. Namun, saat didekati aparat, kapal tanpa nama yang diduga menggunakan bahan peledak ini, tiba-tiba melaju kencang untuk menghindari aparat.
Sehingga aksi saling kejar pun terjadi antara Kapal Polairud Polda NTT dengan kapal pengebom ikan. Aparat sempat memberikan tembakan peringatan, namun tak digubris, bahkan kapal tersebut melaju lebih kencang lagi.
Baca juga : Sempat Kejar-Kejaran, Polairud Polda NTT Tangkap Kapal Pengangkut Bahan Peledak
Direktur Polairud Polda NTT, Komisaris Besar Polisi, Irwan Deffi Nasution, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Bahkan Kapal yang diduga menggunakan bahan peledak ini, sempat membuang barang bukti ke laut, namun akhirnya berhasil diamankan aparat.
Kapal pengebom akhirnya berhasil dilumpuhkan, dan aparat pun berhasil mengamankan 7 orang kru kapal, termasuk nahkoda kapal. Tujuh orang yang ditangkap ini merupakan warga asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku dikenakan pasal 1 ayat 1 Undang-undang darurat tentang senjata api dan bahan peledak, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Menariknya lagi, modus kali ini, pelaku menggunakan modus semi modern, untuk menghasilkan daya ledak yang lebih besar sehingga berdampak lebih besar terhadap ekosistem laut.
(Z-9)
Polairud Polda NTT menangkap kapal tanpa nama yang mengakut bahan peledak.
Sebanyak 350 ribu benih lobster berhasil diselamatkan Polisi Air dari upaya penyelundupan.
Kejaksaan Agung menyerahkan satu unit kapal cepat hasil rampasan negara. Kapal seniali Rp3,4 miliar itu memiliki tuju mesin dan dihadapkan membantu Polairud dalam bekerja.
Peresmian ditandai dengan pemecahan kendi yang berisi air suci, sebagai simbolis restu dari pimpinan mengawali tugas pertama dua kapal tersebut di perairan NTT.
TIM SAR terus melakukan upaya pencarian terhadap kapal tenggelam KM Linggar Petak 89, yang tenggelam akibat dihantam ombak tinggi beberapa hari lalu.
Menurut warga, mereka tiba-tiba mendengar bunyi ledakan keras dari sebuah warung kosong yang dijadikan tempat penyimpanan barang bekas. Setelah didatangi, mereka mendapati Ainul Yakin (30)
KAPOLDA Jawa Timur Irjen Imam Sugianto, menyebut ledakan di rumah Ketua KPPS di Kabupaten Pamekasan merupakan bom ikan atau bondet.
TIM Direktorat Polairud Polda NTT berhasil mengamankan 101 karung pupuk seberat 2,5 ton yang diduga mengandung bahan peledak.
"Kami melihat gelombang perahu yang mencurigakan di sekitar Tanjung Kulun, Desa Uiasa, pukul 16.00 Wita dan mendengar dua kali ledakan disertai semburan air laut ke atas,"
AROMA tak sedap dihembuskan dari Keluarga ke enam orang pelaku boman ikan di Loh Letuho Taman Nasional Komodo (TNK). Mereka mengaku di peras oleh oknum berinisial AJA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved