Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga tiga komoditas pokok yakni beras, cabai merah, dan bawang merah, menjelang Ramadan (Ramadhan) 1445 H.
"Yang pertama beras tentunya, karena beras memegang pengaruh tertinggi di level inflasi, bobotnya lumayan tinggi, jadi ada pergerakan sedikit di beras saja, itu akan mempengaruhi inflasi," kata Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha seperti dilansir dari Antara, Rabu (28/2).
Menurut dia, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk memastikan ketersediaan kecukupan beras di pasaran.
Baca juga : Ini Deretan Komoditas Pangan yang Alami Kenaikan Harga
Pertama yakni mengakselerasi produksi gabah petani sehingga pasokan beras Provinsi Bengkulu tetap stabil di 2024 termasuk menjelang Ramadan ini.
Bank Indonesia, katanya, sejak jauh hari sebelum Ramadan 2024 telah membina petani dalam mengembangkan pertanian padi dengan bibit yang lebih tahan cuaca ekstrem di Kabupaten Mukomuko.
Pada panen pertama 1 Februari 2024 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Demonstration plot (demplot) padi berbasis total organik di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, itu mampu menghasilkan gabah 13 ton per hektarenya.
Baca juga : Harga Daging Ayam dan Cabai di Kota Bengkulu Naik dalam Sepekan
"Setelah dilakukan pengubinan di 2 petak dengan luas masing-masing 625 meter persegi, dihasilkan 8,14 dan 8,12 kg. Sehingga kalau dikonversi ke hektare akan dihasilkan sekitar 13 ton per hektare, jauh di atas produksi rata-rata padi yang sebesar 5,4 ton per hektare," kata dia.
Kemudian, TPID Bengkulu juga memastikan kecukupan beras daerah dari stok cadangan beras pemerintah dan menggelar operasi pasar serta pasar murah agar harga beras stabil di pasaran.
Komoditas kedua yang diawasi TPID Bengkulu yakni cabai merah karena beberapa minggu terakhir ketersediaan cabai merah di pasar tradisional di Bengkulu menurun.
Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan
Hal itu, kata Aditya, disebabkan berkurangnya hasil panen petani di sentra-sentra pertanian cabai. Saat ini, sedang masa tanaman sela cabai merah, kemudian permasalahan hama juga menyebabkan panen petani berkurang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, TPID Bengkulu sejak 2023 lalu sudah mengembangkan seluas 26 hektare demplot dan klaster untuk 3 komoditas bahan pangan yakni padi, cabai merah termasuk cabai rawit, dan bawang merah.
Selain itu, TPID juga akan mengoptimalkan kerja sama antardaerah dalam memenuhi kebutuhan komoditas pokok, termasuk cabai merah.
Baca juga : Mendagri Perintahkan Kepala Daerah Kendalikan Harga Cabai Merah
"Yang ketiga bawang merah, itu juga kami antisipasi karena di Sumatra sendiri antara produksi dan permintaan masih belum berimbang, jadi masih mendatangkan sebagian bawang merah dari Pulau Jawa terutama dari Brebes," kata dia.
Oleh karena itu, TPID Provinsi Bengkulu terus memastikan proses dan jalur distribusi bawang merah sampai ke Bengkulu tidak mengalami gangguan yang menyebabkan biaya distribusi meningkat.
Beberapa upaya lain juga dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah lokal pertanian Provinsi Bengkulu, sebut Aditya. (Z-6)
Hasil dari partisipasi kegiatan selama bulan Ramadan sebesar Rp50 juta disumbangkan kepada YPAC (Yayasan Penyandang Anak Cacat) Jakarta.
Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto, mengungkapkan pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan 40% tonase pengiriman pada periode Ramadan lalu.
Angka pertumbuhan 5% di tiga bulan kedua tahun ini diperkirakan bakal sulit tercapai.
BPS mengungkapkan inflasi pada April 2024 yang bertepatan dengan momen Lebaran menjadi yang terendah dalam kurun tiga tahun terakhir.
Tradisi Halal Bihalal menjadi waktu yang spesial bagi umat Muslim untuk berkumpul, bermaaf-maafan, dan mempererat hubungan setelah menjalani bulan Ramadan.
Konsumsi Avtur sempat melonjak selama puncak arus mudik Lebaran yang terjadi pada 5-7 April dan puncak arus balik Lebaran pada 15 April.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Sebanyak 18 orang yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyetujui dua langkah cepat untuk mengatasi peredaran barang impor ilegal.
PENURUNAN ekspor maupun impor yang terjadi di Juni 2024 secara month to month (mtm) merupakan catatan penting bagi sektor perdagangan Indonesia.
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved