Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SATU orang dilaporkan hilang pada kejadian longsor yang terjadi di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Tim Sar gabungan pun masih berusaha melakukan evakuasi, termasuk membersihkan material, untuk membuka akses jalan yang masih tertutup sepanjang 100 meter.
Warga Desa Dampan, Kecamatan Bastura, Luwu, beranama Rantang, 50 tahun Selasa (27/2) pagi, dilaporkan keluarga menghilang. Tapi kemudian siang hari ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi, karena tertimbun material longsor di kemiringan 45 derajat.
Longsor terjadi Senin (26/2) pagi, itu lantaran hujan dengan intensitas lebat terjadi sejak Minggu (25/2) malam, menyebabkan terjadi gerakan tanah alias tanah longsor di Jalan poros Desa Bonglo, yang menutupi badan jalan.
Baca juga : Tim SAR Kembali Temukan 1 Korban Jiwa Akibat Longsor di Luwu Sulsel
"Namun warga dan pengendara tetap memaksakan untuk melintas dengan cara saling bantu mendorong kendaraan dan saat melintas terjadi longsor susulan yang membuat kendaraan bersama warga tertimbun material longsor," sebut Amson Padolo, Kepala Pelaksana BPBD Sulsel.
Akibatnya, lima orang meninggal dunia, dan 10 orang ditemukan dalam kondisi luka-luka. Namun lima orang sudah pulang ke rumah masing, masing, sisanya lima orang masih menjalani perawatan di Puskesmas Bastem Utara. Dan satu orang dinyatakan hilang atas nama Rantang, 50, warga Desa Dampan, Kecamatan Bastura, Luwu.
Tidak hanya itu, 15 unit motor dan dua mobil, sempat tertimbun material longsor. Dan 12 motor dan satu mobil, sudah berhasil dievakuasi, dengan menggunakan dua buldozer dan satu eskavator milik Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang Kementerian PUPR.
Baca juga : 1 Orang Dilaporkan Masih Hilang Akibat Tanah Longsor Luwu Sulsel
Amson menambahkan, hingga kini, masih dilakukan pencarian dan pendataan, serta pembukaan posko informasi untuk melaporkan, apabila ada masyarakat yang kehilangan keluarganya. "Karena ini kan kejadian di jalan, bukan di pemukiman, katanya.
Dan kondisi terkini, akses jalan masih tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Dan potensi longsor masih bisa saja terjadi, karena kondisi cuaca yang masih buruk. "Tapi kita terus berupaya. Tim Sar gabungan berjumlah 29 orang menyisir bagian bawah tebing dan alat berat juga membersihkan sisa material," lanjut Amson.
Penjabat (Pj) Bupati Luwu, M Saleh berharap agar cuaca bisa bersahabat. "Kemarin pencarian dan pembersihan material longsor terhenti, lantaran hujan lebat yang masih terus terjadi. Kita tentu khawatir terjadi longsor susulan. Semoga hari ini, semua berhasil dievakuasi, dan yang hilang bisa ditemukan," harapnya.
Meski akses terputus, Saleh mengaku, tidak ada warga yang terisolasi, lantaran jalan tersebut merupakan akses menuju kabupaten tetangga, Kabupaten Toraja Utara, dan masih ada jalan alternatif. "Tapi kami tetap meminta bantuan semua pihak, baik BPBD dan Bulog untuk bisa membuat dapur umum, dan menyalurkan beras cadang ke sekitar lokasi bencana," akunya.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexinaus Bekabel yebutkan, timnya masih terus melakukan penyisiran bersama tim lainnya, dengan melakukan evakuasi pencarian dan pertolongan pada titik terakhir ada korban ditemukan. (Z-8)
PEMERINTAH Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, memasang lima unit sensor peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di titik rawan bencana tanah longsor dan banjir lahar dingin.
Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (17/7). Tujuh orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
Khusus bagi warga yang tinggal di wilayah aliran sungai dan di bawah pegunungan untuk pindah sementara waktu ke tempat yang lebih aman. Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang
Mereka telah lama kehilangan tempat tinggal akibat bencana longsor yang terjadi 24 Maret lalu.
Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan bencana tanah longsor dan pergerakan tanah. Bencana terjadi di 90 titik tersebar di 17 kecamatan.
total korban tanah longsor di lokasi tambang emas tradisional Desa Tulabolo, Bone Bolango bertambah menjadi 145 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved