Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UDARA Kota Semarang belum baik-baik saja, tingkat polusi udara masih berada zona kuning dan oranye. Masyarakat diminta waspada terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan kembali mengunakan masker untuk pencegahan.
Tingkat polusi udara di beberapa wilayah Semarang sudah turun, namun dinilai masih di atas 80 AQI (indek kualitas udara), bahkan beberapa hari sebelum di atas 100 AQI sehingga sensitif terhadap warga memiliki kerentanan.
Beberapa wilayah dengan katagori 50-100 AQI yakni Mihen dan Gunungpati karena banyak tanaman, sehingga oksigen dihasilkan lebih baik dari wilayah lainnya. Kondisi ini mengundang perhatian serius Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Baca juga: Waspada Dampak Siklon Tropis Saola
"Kita inginkan tingkat polusi udara di bawah 50 AQI, berbagai upaya mencegah penyebaran penyakit terus dilakukan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.
Masih tingginya tingkat polusi udara, Abdul meminta warga berada di ibukota Jawa Tengah ini untuk waspada gangguan ISPA. Terutama mereka yang memiliki sensitif sepert orang punya riwayat asma, sakit paru, dan gangguan pernafasan lainnya. "Harap waspada dan
gunakan masker saat berada di luar untuk pencegahan," imbuhnya.
Baca juga: Tanah Bumbu Dilanda Gempa M 7,4, BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan
Berdasarkan data, lanjut Abdul, tingkat polusi Kota Semarang terus menurun yakni Jumat (25/8) oranye dengan nilai 142 AQI, Sabtu (26/8) oranye dengan nilai 120 AQI, Minggu (27/8) kuning dengan nilai 100 AQI, dan Senin (28/8) dengan nilai 80 AQI.
Selain itu, Abdul mengatakan kondisi cuaca yang panas juga menyebabkan bakteri atau virus mudah berterbangan. Pasalnya kelembapan udara yang rendah sehingga dapat mengenai saluran pernapasan bisa menyebabkan flu, sakit mata dan lainnya. Udara panas dan kelembapan rendah maka partikel akan terbang di udara lebih lama. (Z-3)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) kini menjadi perhatian utama di berbagai kota besar di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Jika manusia terpapar udara yang mengandung lima mikrogram polusi partikulat kecil per meter kubik dalam jangka panjang maka paru-paru mereka mengalami penuaan dini hingga dua tahun.
SEBANYAK 52 orang pengungsi erupsi Gunung Ibu, di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.
Hal lain yang dapat dilakukan jemaah untuk menghindari sengatan panas adalah memakai tabir surya.
ISPA terkadang datang usai jemaah mengabaikan gejala yang dirasakan dan tidak melakukan tindakan preventif.
PP Perdokhi menyuarakan pentingnya kesadaran jamaah haji terhadap risiko penularan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) selain penyakit lain seperti meningitis dan dehidrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved