Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI bantara Kali Code, Yogyakarta, tepatnya di lapak rosok Ibu Sapari nampak wanita paruh baya yang mengangkati karung berisi botol Polietilena tereftalat (PET), membersihkan serta menyortir botol untuk diangkut ke mobil pick up.
Lapak pengepul ini berukuran tidak terlalu besar, terselip di antara deretan rumah perkampungan yang menghadap sungai.
Sampah yang dikumpulkan pemulung dan terkumpul di lapak pengepul tersebut kemudian disetorkan ke Collection Center yang lebih besar di Bantul dan dikirim ke industri daur ulang.
Baca juga: Pemerintah DIY Berencana Utang ke Bank untuk Bangun Infrastruktur Pengelolaan Sampah
Wahyuni, 45 tahun adalah salah satu pekerja wanita di lapak rosok ini kemudian bercerita tentang aktivitasnya. Dia telah bekerja menjadi pemulung selama 12 tahun.
Dulu dia mengumpulkan sampah plastik dari rumah ke rumah dan menjualnya ke pelapak atau pengepul. Sekarang tugasnya membantu Bu Sapari, pemilik lapak pengepul untuk menyortir dan menimbang sampah terpilah.
Dulu dia mengambil barang rongsokan jenis apapun yang bisa dijual kembali seperti kardus, besi dan lain-lain. Sekarang lebih mengutamakan sampah kemasan berupa Botol PET karena lebih bernilai, juga jelas penanganan dan pengelolaannya.
Pemulung Jadi Bagian Rantai Pengelolaan Sampah
Wahyuni adalah salah satu potret pemulung di Yogyakarta yang menjadi bagian kecil dari rantai pengelolaan sampah di perkotaan Yogyakarta, Bantul dan Sleman.
Baca juga: Kota Padang Darurat Sampah, Banyak TPS Liar
Aktivitasnya berkontribusi pada pengurangan beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang saat ini ditutup. Selain pemilahan sampah dari rumah yang kini digalakkan.
Para Pemulung Bantu Serap Sampah Bernilai
Para pemulung membantu menyerap sampah bernilai di perkotaan untuk diperpanjang masa hidupnya dengan di daur ulang menjadi kemasan plastik kembali.
Dalam kesehariannya Wahyuni bekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), pengetahuannya tentang penanganan dan jenis sampah plastik juga selalu terupdate. Dia juga sudah mampu mengelola penghasilan dan merencanakan keuangan dengan menabung.
“Saya merasakan sekali manfaat menabung, pertama kali saya gunakan tabungan adalah saat harus membeli seragam dan biaya sekolah anak waktu masuk STM. Sekarang anak saya sudah kelas 3, saya menabung lagi untuk persiapan biaya kelulusan dan ijazahnya”, jelas Wahyuni.
Baca juga: Rangkul Sociopreneur Octopus, Frisian Flag Perkuat Program Pemilahan Sampah
Pemulung seperti Wahyuni juga sudah mendapatkan akses menabung dari Perum Pegadaian. Pegadaian jemput bola datang ke lapak untuk melayani pemulung yang hendak menabung.
“Orang seperti kami susah untuk bisa masuk ke kantor Bank dan menabung. Untungnya dengan fasilitasi Danone AQUA, Pegadaian bisa bantu kami, dan lagi, di Sabtu mereka tidak libur, jadi kami masih bisa ambil uang”, tambah Wahyuni.
Di Yogyakarta, sejak 2020 Danone AQUA telah mendampingi dua TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di Panggungharjo dan Minomartani juga satu Collection Center melalui program Inclusive Recycling Indonesia (IRI).
Program ini bertujuan untuk menciptakan siklus hidup kedua dari sampah botol plastik. Botol plastik dikumpulkan dari tiga sumber yaitu: pusat penyortiran kota (TPS3R), pusat pengumpulan (pengepul) dan intersepsi sungai.
Harapannya, selain mengurangi beban TPA, pengumpulan botol PET juga akan meningkat untuk bisa diolah kembali menjadi campuran pembuatan botol baru. Rantai proses tersebut kemudian juga diharapkan bisa memberikan manfaat kepada semua elemennya dan terwujud sirkular ekonomi.
Danone-AQUA Gandeng Yayasan
Danone AQUA menggandeng YPCII (Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia) sebagai mitra pelaksana dalam program IRI.
“Melalui Collection Center yang ada, Selain pelatihan tentang pengetahuan pemilahan sampah dan keselamatan kerja, kami memberikan edukasi terhadap 300 pemulung," jelas dr. Lydia sebagai project manager dari YPCII.
Baca juga: Penutupan TPA Piyungan Sleman Upaya untuk Kurangi Sampah di Sumber
"Mereka mendapatkan financial literacy atau pengetahuan pengelolaan keuangan. Pemulung didorong untuk menabung, akses kepada lembaga keuangan dibuka supaya mereka bisa merencanakan keuangan dengan lebih baik,” kata dr. Lydia.
“Kami percaya bahwa pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan bantuan dari Danone Indonesia melalui IRI, kami sebagai pelaksana di lapangan juga berharap pemulung dapat meningkatkan kesejahteraannya dan dapat berkontribusi lebih banyak untuk pengelolaan sampah khususnya di Yogyakarta,' tambah dr. Lydia.
Sektor informal seperti yang dilakoni Wahyuni adalah bagian dari rantai sirkular ekonomi yang mampu menghidupi sekaligus secara paralel mengurangi beban lingkungan di perkotaan.
Pemahaman bersama akan persampahan dan penghargaan pada sektor informal perlu menjadi perhatian semua pihak.
“Cukup saya yang memulung, dari memulung ini saya berharap anak saya bisa sekolah tinggi dan menjadi orang yang sukses”, tutup Wahyuni. (RO/S-4)
Dalam beberapa waktu terakhir, udara dingin menyelimuti Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan suhu di sana sempat menyentuh 17 derajat celsius.
Dari Januari hingga Juni 2024, CV Palem Craft berhasil mengekspor produknya senilai total US$245.000. Produk furnitur Indonesia banyak diminta di pasar Amerika dan Eropa.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pelepasan ekspor produk dekorasi dari salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta
Hal itu dipengaruhi oleh kecukupan pasokan dan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi, baik intra provinsi maupun antar provinsi.
WULING Motors (Wuling) menggelar program Wuling Bakti Pendidikan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu dilakukan dalam rangka menyambut 7 tahun kiprah Wuling
Aglaonema Park ialah satu kawasan wisata yang menampilkan koleksi 90.000 tanaman Aglaonema yang terdiri dari 209 spesimen.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Puluhan tahun menabung, akhirnya Supartono yang berprofesi sebagai pemulung bisa naik haji.
Kesejahteraan dan keselamatan kerja para pemulung perlu mendapat perhatian karena mereka punya peranan penting dalam pengumpulan sampah
INDONESIA mencanangkan target Bersih Sampah 2025, melalui 30% pengurangan sampah dan 70% penanganan sampah pada 2025.
Program Semangat Sehat Mahija bertujuan untuk memberikan layanan pemeriksaan gratis untuk 13 ribu pahlawan daur ulang (pekerja informal sektor sampah).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved