Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatra Selatan memprediksi sebagian besar wilayah Sumsel bagian timur akan mengalami hari tanpa hujan yang cukup lama. Daerah itu diperkirakan mengalami curah hujan rendah 0-50 mm pada 10 hari kedua bulan Agustus yakni 11-20 Agustus mendatang.
Daerah itu yakni sebagian besar Musi Banyuasin, seluruh Musi Rawas Utara, Pagar Alam, sebagian besar Musi Rawas, Lahat bagian selatan, Muara Enim bagian selatan, sebagian kecil OKU, dan OKU Selatan.
Sedangkan sebagian kecil OKI bagian barat berpeluang kurang dari 40% terjadi curah hujan menengah. "Karena kondisi curah hujan yang menurun itu membuat potensi titik panas atau hotspot di wilayah Sumsel semakin meningkat," jelas Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatra Selatan, Wandayantolis, Minggu (13/8).
Baca juga : Ogan Komering Ilir Makin Membara, Modifikasi Cuaca Diintensifkan
Ia meminta masyarakat dan pemerintah daerah agar waspada terhadap potensi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.
"Kami imbau agar selama musim kemarau agar bijak menggunakan air bersih, serta selalu menjaga lingkungan dari potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Ia menjelaskan ada tiga kategori hari tanpa hujan yakni sangat pendek dengan siklus tidak turun hujan dalam waktu 1-5 hari yang terjadi di sebagian besar Palembang, Musi Rawas, OKU Timur, sebagian kecil Lahat, OKU Selatan, OKU Timur, Muara Enim, Prabumulih, PALI, OKI, Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel
Sedangkan siklus pendek yakni 6-10 hari tanpa hujan diprediksi terjadi di sebagian besar Lahat, Empat Lawang, Pagar Alam, OI, sebagian kecil, OKU, OKU Selatan Prabumulih, PALI, Musi Rawas, Banyuasin, Musi Banyuasin, OKI dan Palembang.
Sedangkan hari tanpa hujan menengah 11-20 hari diprediksi terjadi di sebagian OKI, sebagian OI, sebagian Lahat, sebagian kecil OKU Timur, OKU, OKU Selatan, Pagar Alam, Muara Enim, PALI, Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Kemudian siklus tanpa hujan panjang 21-30 hari diprediksi akan terjadi di sebagian kecil OKI. Siklus hari tanpa hujan sangat panjang 31-60 hari dan ekstrim di atas 60 hari sejuah ini tidak ada.
"Hari tanpa hujan terpanjang terukur di pos hujan Celikah Kabupaten OKI dengan panjang 29 hari. Dan daerah ini harus benar-benar waspada. Sebab, potensi karhutla sangat besar," pungkasnya. (Z-4)
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membangun safe house atau rumah perlindungan bagi masyarakat korban kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Sebuah rumah di Dusun Mertelu, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terbakar pada Selasa (30/7) malam WIB.
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved