Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan terus meluas. Tercatat hampir 1.000 hektare (ha) hutan dan lahan (APL) di Kalsel hangus terbakar.
"Berdasarkan data yang sudah kita sinkronkan bersama KLHK, luas areal hutan dan lahan di Kalsel yang terbakar sepanjang 2023 hingga akhir Mei seluas 958,25 hektare atau hampir 1.000 hektare," ungkap Bambang, Kepala Seksi Karhutla Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Rabu (14/6).
Tercatat luas areal hutan terbakar seluas 91,37 hektare dan areal penggunaan lain (APL) seluas 866 hektare lebih sehingga total areal hutan dan lahan terbakar mencapai 958,25 hektare. Dikatakan Bambang selain upaya penanggulangan karhutla oleh petugas di lapangan, kondisi hujan yang sesekali masih turun ikut membantu pemadaman titik api.
Baca juga:Hutan Pengunungan Di Kuta Makmur Aceh Besar Sudah Dua Hari Terbakar
Hingga kini secara nasional luas hutan dan lahan terbakar mencapai 28.019 hektare, terdiri dari 15.684 ha di dalam hutan dan 12.335ha di luar kawasan hutan. Untuk wilayah Kalimantan, provinsi terparah karhutla yaitu Kalimantan Barat seluas 4.172 ha dan Kalimantan Tengah 1.096 ha.
Hingga awal Juni, kata Bambang, jumlah titik api yang muncul di Kalsel sebanyak 1.425 titik api. Sebanyak 677 titik api atau 47% dari total titik api berada dalam kawasan hutan
dan 748 titik api dalam APL.
Baca juga: Januari-Juni 2023 Luas Karhutla 16.637 Hektare, KLHK : Turun Dibanding Tahun 2022
Daerah terbanyak titik api di Kalsel meliputi Kabupaten Tanah Laut, Tapin, Balangan dan Hulu Sungai Selatan. Selasa (13/6), BPBD Tapin mencatat ada 11 titik api yang muncul di empat kecamatan di wilayah tersebut.
Berry Nahdian Furqon, pemerhati sosial dan lingkungan Kalsel, menegaskan Karhutla merupakan bencana yang terus berulang saat kemarau. Seperti bencana banjir saat musim penghujan.
"Bukan hanya faktor cuaca atau kerusakan lingkungan, tetapi juga mengindikasikan ketidakmampuan pemerintah dalam hal ini KLHK menterjemahkan kondisi alam dan realitas di lapangan," tegas Berry, mantan Direktur Walhi Nasional ini. (Z-3)
Penetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi kebiasaan gubernur untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari pusat.
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membangun safe house atau rumah perlindungan bagi masyarakat korban kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
Dinas Sosial Kalimantan Selatan akan mengoperasikan kapal penyelamatan pada 14 Agustus mendatang untuk penanganan bencana di perairan.
BPBD mengungkapkan bencana karhutla dan pemukiman mulai meningkat seiring kemarau beberapa pekan terakhir.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan penanganan kawasan kumuh seluas 380,5 hektare hingga 2026.
ULM Banjarmasin berencana membangun pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia seluas 621 hektare.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved