Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkapkan perburuan satwa liar di kawasan hutan Kalimantan terutama di Pegunungan Meratus masih marak terjadi. Sisik trenggiling, kulit ular hingga kera bekantan merupakan komoditas 'panas' di pasar gelap yang diperjual belikan dengan harga tinggi.
Hal tersebut dikemukakan Kepala BKSDA Kalsel Mahruz Aryadi, Jumat (26/5), menanggapi keberhasilan KLHK dan Bea Cukai menggagalkan upaya penyelundupan 360 kilogram sisik trenggiling (manis javanica) yang diduga merupakan hasil perburuan dari kawasan hutan Kalimantan.
"Ini merupakan kasus terbesar dan menunjukan aksi perburuan satwa liar yang terancam punah seperti trenggiling ini masih marak," kata Mahruz.
Baca juga: YKAN Ajak Awak Media Tanam Mangrove di Suaka Margasatwa
Baru-baru ini BKSDA Kalsel berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sisik trenggiling sebanyak lima kilogram dan beberapa ekor trenggiling hidup yang kemudian dilepas kembali ke habitatnya.
Mahruz juga mengatakan pihaknya seperti kecolongan dan berjanji akan semakin meningkatkan kegiatan pengawasan di lapangan. Selain trenggiling beberapa satwa liar lain seperti ular dan kera hidung panjang Bekantan juga marak diburu.
"Untuk bekantan diburu dan dijual dalam keadaan hidup dengan harga puluhan hingga ratusan juta rupiah di luar negeri," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah Spesies Satwa Terancam Akibat Pembangunan IKN
Mulai sekarang, kata Mahruz, BKSDA Kalsel akan menambah pos pengawasan di Pelabuhan Batulicin, Tanah Bumbu guna mencegah penyelundulan satwa melalui jalur laut. Saat ini BKSDA telah memiliki pos pengawasan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) Kementerian LHK Rasio Ridho Sani mengatakan trenggiling termasuk satwa yang dilindungi dan perburuannya secara liar adalah kejahatan serius karena menjadi ancaman rusaknya ekosistem dan lingkungan.
Dalam satu periode terakhir, Gakkum KLHK telah melakukan 1.946 operasi pengamanan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Sebanyak 1.354 perkara pidana telah dibawa ke pengadilan, baik pelaku kejahatan korporasi maupun perorangan. (Z-6)
SEEKOR buaya muara menyerang warga Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Buaya sepanjang 3 meter tersebut lalu ditangkap warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
BUAYA muara sepanjang 3 meter menyerang dua warga Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Akibatnya, seorang di antaranya meninggal dunia.
Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatra berjenis kelamin betina bernama Puti Malabin di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, pada Jum'at (28/6).
SEORANG warga Kabupaten Merangin, Jambi, menjadi korban penyerangan seekor beruang saat melakukan aktivitas di kebun. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah.
TIM kedokteran hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melakukan amputasi terhadap tangan kanan induk beruang madu.
Bukan hanya persoalan perut yang diperhatikan, secara berkala teknisi melakukan body condition scoring untuk memonitor kondisi fisik individu orangutan.
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) ditemukan mati terjerat di Sigaruntang, Desa Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (25/7).
BEA Cukai tunjukkan keseriusannya dalam penanganan perdagangan ilegal satwa dan tumbuhan Indonesia, melalui jalinan kerja sama internasional dengan Foreign Customs Attaché Club (FCAC).
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Sebanyak tiga pelaku dibekuk di dua lokasi berbeda, dua orang di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan satu orang di Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved