Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTIVITAS sejumlah pasar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sudah kembali normal setelah Lebaran. Sejumlah pembeli terlihat mulai menyerbu pasar untuk membeli kebutuhan untuk memasak.
Namun, harga komoditas pertanian seperti cabai keriting, tomat, sayuran, dan bawang merah ternyata masih melambung tinggi di sejumlah pasar di Sikka. Salah satunya di Pasar Alok yang merupakan pasar tradisional terbesar di Sikka.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, Kamis (27/4), mahalnya harga komoditas membuat para pembeli yang didominasi ibu-ibu rumah tangga harus memutar otak agar uang mereka tidak ludes.
Baca juga: Warga Sikka Diminta Beralih ke KTP Digital
Salah satu pembeli, Fani, saat ditemui di Pasar Alok mengatakan harga cabai keriting yang biasanya dibeli dengan harga Rp20.000 per kilogram kini naik dengan harga Rp35.000 per kilogram. Harga tomat sebelumnya Rp10.000 per kilogram, kini dijual Rp15.000 per kilogram.
"Harga tidak alami penurunan setelah lebaran Idul Fitri, masih naik terus. Tadi juga saya sempat komplain kepada pedagang kok sudah selesai lebaran begini harga juga belum turun. Tapi para pedagang bilang kepada saya memang harga jual begitu karena mereka beli di petani juga alami penaikan," keluhannya
Pembeli lainnya, Merry, mengatakan dirinya datang ke Pasar Alok hanya membeli daging sapi. Dirinya mengatakan untuk daging sapi, harga tidak naik dan turun baik sebelum dan sesudah Lebaran.
Baca juga: Pemkab Sikka Butuh 1.000 Dosis Vaksin Rabies
Tadi saya beli daging sapi. Harga daging tidak ada mengalami kenaikan. Harga dagingnya tetap normal Rp110.000 per kilogram," papar dia.
Salah satu pedagang di Pasar Alok, Erik, saat ditemui Media Indonesia membenarkan bahwa harga cabai, bawang merah, tomat, dan sayuran lainnya masih tinggi.
"Iya, harga komoditas pertanian masih tinggi. Kita juga beli di petani sudah naik harganya. Mau bilang apa. Jadi setiap satu komoditas yang kami jual itu untung hanya Rp1.000 sampai Rp2.000 saja. Kalau kami beli di petani murah pasti kami jual juga murah," ujar dia. (Z-6)
Akhir pekan ini yuk menjelajahi Tangerang. Telusuri Jalan Hasyim Ashari, Neroktog, Kecamatan Pinang. Di sini ada Warung Asinan Sudi Mampir Ibu Hj. Sofy.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Jika tubuh kekurangan antioksidan untuk menyeimbangi jumlah radikal bebas yang diproduksi, maka tubuh akan mengalami stres oksidatif.
Usus merupakan organ imunitas terbesar. Sebanyak 60%-70% sel imunitas ada di usus.
MENDENGAR kata kolagen apa yang Anda pikirkan? mungkin Anda memikirkan kandungan yang dapat membuat kulit Anda sehat dan awet muda.
Masih banyak orang tua yang masih membekali anak ketika sekolah dengan dengan sajian instan/fast food. Meksipun dianggap praktis, bekal tersebut tentu kurang sehat.
Nah, berikut alasan daging babi lebih murah daripada daging sapi.
Harga daging sapi masih kisaran Rp115 ribu dan daging ayam yang bertahan pada harga Rp34 ribu per kg.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menyoroti rencana pemerintah yang terus memberlakukan kebijakan impor guna mencukupi kebutuhan daging dalam negeri. Menurutnya, penghitungan neraca daging
Menurut angka resmi, tingkat inflasi Turki melonjak hingga 67% pada Februari. Lonjakan tersebut terutama terjadi pada produk makanan.
AWAL Ramadan, harga daging kambing dan daging sapi di kawasan pantura Kabupaten Gresik, Jatim, melambung hingga mencapai Rp120 ribu per kilogram (kg).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved