Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HIDUP menyendiri di hutan, tidak jauh dari pesisir Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Yosep Doang Hurit, 74, bersikukuh merawat tanaman jenis komoditi miliknya, kelapa dan kakao, demi masa depan anak cucunya.
Gubuknya yang sederhana masih berada di wilayah Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga. Lokasinya kurang lebih 5 kilometer dari permukiman warga Desa Lamatutu. Tepatnya di ujung Tanjung Bunga, Pulau Flores bagian utara.
Pria lanjut usia itu masih bersemangat walapun kondisi tubuhnya sudah membungkuk. Ditemui pada Minggu (26/3) siang, Yosep terlihat gesit membawa satu ikat daun lontar dari hutan sekitar kebunnya.
Baca juga: Pj Bupati Flotim Kunjungi dan Serahkan Bantuan ke Lansia Tunanetra yang Tinggal di Hutan
Daun lontar itu akan ia gunakan sebagai atap gubuknya yang baru dibangun pascaroboh oleh hujan.
Gubuk yang ia tempati sebelumnya hanya tersisa rangka kayu. Beberapa potong seng karat sisa dan terpal kumal menutupi atap gubuknya. Ukuran gubuk ini sekitar 2×1 meter. Saat hujan, air merembes membasahi tubuhnya.
Tidak ada dinding yang mengapiti gubuk Yosep. Dia pun melewati malam yang dingin dengan pasrah.
Baca juga: Lansia Tunanetra Ini Hidup Sebatang Kara di Hutan Flores Timur
Malam yang gelap hanya dibantu dengan penerangan seadanya, yaitu lampu pelita. Lampu ini juga tidak bertahan lama. Saat angin kencang, dalam sekejap cahayanya sirna.
Gubuk itu, untuk sementara, ia bangun di dekat gubuk lama. Dengan alat dan bahan seadanya, Yosep gesit naik ke atap gubuknya. Tangannya lihai mengikat tiang-tiang bambu hijau yang telah ia rangkai menggunakan tali daun lontar.
Siang yang begitu terik tak ia hiraukan. Topi lusuh berwarna cokelat melekat di kepalanya menghalau panasnya cahaya matahari siang itu. Dengan baju putihnya yang mulai basah oleh keringat dan celana panjang hitam melindungi kulitnya yang keriput.
Usai mengikat tiang-tiang bambu dan atap, Yosep turun menyalakan api di tungku batu untuk memasak air minum. Asap mulai mengepul, ia turun ke sungai membawa sebuah jeriken untuk mengambil air. Ia menempuh jalan yang sedikit terjal kurang 150 meter.
"Saya mandi di sungai dan ambil air untuk dimasak" ungkapnya saat kembali dari sungai dengan napas sedikit tersengal.
Sambil mengisi air pada wadah berupa periuk almunium yang hitam, Yosep berkisah tentang pahitnya hidup usai merantau di Malaysia, 33 tahun lalu. Ia memilih pulang kampung pada 2013 lalu.
"Saya ingin mencari hidup, bertahan diri dalam kesusahan saya di hutan ini untuk menjaga tanaman saya. Saya tanam pisang, kelapa, dan kakao untuk anak cucu saya yang akan datang," ungkap Yosep.
Terhitung 10 tahun lamanya ia telah tinggal di kebunnya. Di usia uzurnya, Yosep masih mencangkul tanah. Ia menanam ubi dan pisang yang kemudian dipanen untuk mengganjal perutnya tiap hari.
Ia mengakui bisa makan nasi saat mendapatkan uang usai menjual hasil panen dari kebunnya. Ia bisa membeli beras dan jagung di Desa Aransina.
"Saya ada istri dan dua anak, mereka tinggal di kampung. Jika saya juga tinggal di kampung, saya kesulitan ke kebun karena jauh dan menyusahkan proses perawatan tanaman. Saya makan yang ada di kebun saja" jelasnya.
Yosep juga memancing ikan di laut Tanjung Darat, sekitar 100 meter dari rumahnya. Ia menggunakan sampan kayu dan memakai alat pancing seadaanya. Biasanya ia memancing mulai sore hingga malam hari usai bekerja di kebunnya.
"Saya sedikit-sedikit mancing. Jual di kampung-kampung terdekat. Jika nasib baik dapat 30 lebih ekor ikan batu. Hasilnya juga saya pakai untuk beli beras dan berobat saat sakit," ungkap Yosep.
Saat dirinya jatuh sakit, Yosep memilih berobat di Pustu Desa Aransina. Mendayung sampan kayu selama kurang lebih 15 menit. Jarak itu lebih dekat ketimbang berjalan kaki 5 kilometer melewati setapak berbatu menuju Desa Lamatutu. Usia yang tidak lagi muda membuat Yosep tidak bisa berjalan jauh.
Kini, Yosep menikmati profesinya sebagai petani. Merantau di Malaysia tidak membuatnya bahagia. Walapun harus tinggal di gubuk yang sederhana, bahkan jauh dari kata layak, Yosep berpendapat bercocok tanam bisa membawa perubahan dalam hidup.
"Pulang dari Malaysia pada 2013 dan lihat keadaan di sini, saya pilih tetap di sini bercocok tanam. Tinggal di sini. Kalau tinggal di kampung saja tidak bisa memperoleh perubahan. Pemerintah mau kita harus bercocok tanam karena kita ini petani," kata Yosep.
Yosep ingin selamannya tinggal di hutan merawat tanaman di kebunnya. Ia berharap, pemerintah mengelurkan tangan memberikan bantuan seng untuk gubuknya. Hal itu agar saat tiba musim hujan, rintiknya tidak lagi membasahi tubuhnya. (Z-1)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
SEBANYAK 60 sesepuh Lamaholot menemui mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen (Purn) Johni Asadoma untuk memberikan dukungan maju di Pilgub NTT.
TKT lansia dan latihan kognitif untuk lansia dilakukan melalui aktivitas senam otak (brain gym) dan bermain puzzle (puzzle therapy).
Pria lanjut usia (lansia) berinisial Ai alias IN, 60, ditangkap polisi lantaran diduga hendak melakukan perampokan di Kalideres beberapa waktu lalu terancam pidana penjara di atas lima tahun.
Video seorang pria lansia diikat di sebuah pos satpam di Kalideres, Jakarta Barat, viral di media sosial. Pelaku juga sempat diamuk warga setelah kedapatan melakukan pencurian.
Di negeri asalnya yaitu Inggris, sepak bola berjalan populer dimainkan bagi orang-orang yang senior dan lanjut usia.
Polisi mengatakan berdasarkan keterangan para tetangga korban, sepasang lansia di Bogor meninggal karena sakit.
Sepasang suami istri lansia ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved