Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai memasuki musim panen raya, salah satunya kawasan sentra padi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Yang menarik perhatian, para petani memilih menjual hasil panen mereka kepada tengkulak atau swasta ketimbang Perum Bulog. Itu dilakukan karena pihak swasta bersedia membeli dengan harga yang lebih tinggi.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), petani memilih menjual gabahnya ke tengkulak alias pengumpul, ketimbang kepada bulog, karena harga beli yang ditawarkan lebih tinggi.
Baca juga: Serikat Petani Menyambut Baik Panen Raya Padi
“Harga yang ditawarkan lebih tinggi meskipub selisihnya cuma Rp300 hingg Rp500 per kilogram (kg). Petani lebih memilih menjual gabah ke tengkulak,” ujar Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Muhammad Yunus.
Yunus menyebut sekarang para petani sudah pintar. Mereka menunggu siapa yang memberi penawaran lebih bagus.
Baca juga: Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditentukan
"Mereka pasti menjual ke pihak yang mau beli dengan harga tinggi,” tuturnya.
Selain itu, para petani juga mengecek, apakah timbangan yang digunakan para pembeli sudah ditera (diuji) atau belum demi memastikan keakuratan timbangan. Jika pembeli membawa alat timbangan yang belum ditera, mereka enggan menjual hasil panen mereka..
Yunus mengatakan, saat ini, harga gabah kering panen (GKP) yang ditawarkan pengepul kepada para petani berkisar Rp5.300 hingga Rp5.500 per kg.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Selatan dan Barat Bakhtiar AS mengatakan pihaknya mengaku tidak mengalami kesulitan dalam menyerap gabah milik petani. Untuk saat ini, jumlahnya belum besar akrena memang panen baru dimulai.
“Kami serap secara bertahap karena panen baru mulai. Saat ini yang sudah masuk musim panen baru di wilayah-wilayah sentra seperti Kabupaten Wajo, Bone, Sidenreng Rappang, Soppeng, dan Kota Parepare,” tutur Bakhtiar.
Ia pun memastikan bahwa harga beli yang diterapkan Bulog sudah sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang berlaku 11 Maret 2023, sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 62/KS.03.03/K/3/2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah atau Beras dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Berdasarkan ketentuan tersebut, Bulog bisa menyerap gabah petani seharga maksimal Rp5.000 per kg untuk GKP. Adapun, untuk Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan dihargai Rp6.200 per kg, GKG di Gudang Perum Bulog Rp6.300 per kg, dan beras di Gudang Perum Bulog Rp9.950 per kg. (Z-11)
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap penaikan harga beras yang kian tidak terkendali.
Perum Bulog berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendorong kolaborasi.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mendorong seluruh pihak terakit melakukan mitigasi terhadap ancaman kekeringan dan dampaknya terhadap ketersediaan pangan.
Pada tahun ini Bulog menargetkan akan menyerap lebih dari 900 ribu ton setara beras dari dalam negeri di tahun ini.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan turut mengomentari rencana pemerintah yang menugaskan Perum Bulog untuk membeli gabah/beras dari Kamboja
HARGA beras yang melambung tinggi nyatanya tidak diiringi peningkatan kesejahteraan para petani.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
PT Surveyor Indonesia menggelar giat panen raya kopi dan peresmian gudang pupuk di Desa Srikandi, Wanasuka, Pangalengan, Jawa Barat.
Lamongan miliki lahan jagung seluas 59.540 hektare dengan produktivitas rata-rata 8,4 ton per hektare.
Kegiatan ini merupakan pengembangan dari Program Smart Farm Academy yang diinisiasi oleh Inisiatif Zakat Indonesia bersama Rohis Lintasarta dan dukungan dari Kementan
Jika pemerintah tidak banyak berperan besar dalam menjaga kelancaran distribusi dan stok pangan, maka inflasi pangan diramalkan sulit terkendali dengan baik.
Perum Bulog mengklaim telah menyerap 468 ribu ton gabah kering pada masa panen tahun ini, tepatnya si sepanjang April.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved