Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi

Naufal Zuhdi
02/7/2024 12:18
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Ilustrasi sawah kekeringan(Antara)

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mendorong seluruh pihak terakit, terutama Kementerian Pertanian dan Perum Bulog melakukan mitigasi terhadap ancaman kekeringan dan dampaknya terhadap ketersediaan pangan. Sisi produksi harus ditingkatkan agar ketersediaan terjaga sehingga harga di sisi hilir tidak melonjak..

“Persiapan pangan kita hari ini perlu percepatan, perlu konsentrasi penuh, karena memang ada perubahan iklim. Untuk itu, kepada Bulog tugasnya adalah menyerap dengan harga yang baik. Tidak boleh harga GKP di bawah Rp6.000 per kilogram. Target penyerapan Bulog juga tidak dibatasi, Bulog harus serap sebanyak-banyaknya. Pokoknya tugas Kementan itu siapkan produksi, lalu untuk penyerapan dan jaga harga agar tidak jatuh itu Bapanas dan Bulog,” ujar Arief melalui keterangan tertulis, Selasa (2/7).

Sebagai informasi, hingga minggu ketiga Juni 2024, realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog telah menyentuh angka 690 ribu ton. Kemudian, untuk total saluran bantuan beras yang diberikan sepanjang tahun ini telah mencapai 1,8 juta ton, diantaranya adalah penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 759 ribu ton, bantuan pangan beras tahap pertama 656 ribu ton dan tahap kedua 378 ribu ton, serta bantuan tanggap darurat sejumlah 348 ton.

Di sisi lain, Arief turut mendorong Kementan untuk memastikan dukungan terhadap petani melalui bantuan benih dan pupuk. Bapanas sendiri akan membantu mengawal fase pascapanen seperti penyerapan dan mobilisasi stok dari daerah surplus ke daerah yang defisit.

“Kita tentunya bersyukur pada hari ini kita bisa masih bisa melakukan panen dan diharapkan bisa melakukan percepatan tanam, karena salah satu yang menjadi harapan Bapak Presiden adalah bagaimana kita melakukan percepatan produksi kembali,” tandasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya