Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Masyarakat Jawa Tengah saat ini masih memiliki kewaspadaan karena banjir yang melanda beberapa waktu lalu. Terlebih, adanya potensi cuaca ekstrem juga menyebabkan banjir dapat terjadi sewaktu-waktu. Hal ini juga tentu akan berpengaruh kepada hasil panen para petani di Jateng.
Guru Besar IPB University Hermanto Siregar mengatakan bahwa jika banjir melanda area persawahan petani, hal ini akan menyebabkan potensi terjadinya gagal panen.
"Pada prinsipnya kalau tanaman padi terendam air dalam beberapa waktu bisa menjadi puso atau gagal panen. Jadi bila tanaman tersebut banyak yang terendam, maka cukup mempengaruhi hasil panen yang diperoleh petani. Bila cuaca ekstrem di Jateng misalnya berlangsung sekitar sebulan, bisa mempengaruhi luas panen dan produksi gabah provinsi tersebut," ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa (24/1).
Lebih lanjut, banjir di area persawahan juga dikatakan akan mempengaruhi masa panen Jateng. Terlebih, pada Februari 2023 diprediksi akan memasuki masa panen raya.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) sendiri memproyeksikan bahwa produksi beras pada bulan depan akan mencapai 4,32 juta ton, sementara konsumsi hanya mencapai 2,51 juta ton. Dari data tersebut, diperkirakan surplus beras akan mencapai 1,81 juta ton.
Jika banjir ini masih terus berlangsung khususnya pada masa panen raya, bukan tidak mungkin bahwa produksi beras nasional juga akan terganggu. Jateng sendiri merupakan provinsi penghasil beras nomor 2 di Indonesia. Tentu gagal panen di Jateng akan sangat berpengaruh pada total produksi beras di Indonesia.
Hermanto menegaskan, saat ini Indonesia hanya dapat berharap produksi beras di daerah lainnya berlebih sehingga jika gagal panen di Jateng terjadi akibat banjir, maka produksi beras nasional tidak akan terganggu.
"Jika misalnya di Sumatra dan Sulawesi produksi gabah di waktu yang sama (ketika gagal panen terjadi di Jateng) meningkat, mudah-mudahan produksi gabah nasional tidak banyak terpengaruh," pungkas Hermanto. (OL-12)
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim program pompanisasi yang saat ini digencarkan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akan kembali diadakan, menjadi ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.
Program penanaman padi apung yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di beberapa kabupaten dalam dua tahun terakhir mengalami kegagalan.
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved