Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JIKA Anda melihat mobil putih berbentuk seperti mobil transformer yang bisa dibuka tutup dan dilengkapi alat bantu pelantang suara berkeliling desa-desa di Jawa Barat, tidak salah lagi, itu adalah Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara).
Maskara merupakan insentif unit mobil dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk desa yang sudah berstatus mandiri dan berprestasi.
Mobil dengan konsep multifungsi tersebut difasilitasi untuk memenuhi
kebutuhan primer warga desa, antara lain angkutan warga desa yang
membutuhkan, pengantar jenazah, sarana hiburan, angkutan pertanian,
dan perpustakaan berjalan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Maskara merupakan apresiasi pihaknya untuk desa-desa. "Ini adalah upaya pembangunan Jabar Juara dari Desa Juara itu dan kita upayakan dalam menyediakan fasilitas yang bisa menggerakkan kehidupan di desa.
Maskara merupakan terobosan dari Pemprov Jabar untuk menunjang kebutuhan masyarakat desa. "Jadi, mobil ini dibuat karena ada aspirasi warga yang ingin agar aktivitas sehari-hari mereka bisa terbantu," katanya, Jumat (14/10).
Dia menambahkan, pandemi covid-19 mengajarkan juga bahwa desa yang jauh dari kota itu bisa lebih baik. Jadi ada semangat tinggal di desa rezeki kota dengan bisnis mendunia.
"Itulah semangat Jawa Barat membangun desa dan selalu bersemangat
melalui inovasi dan kolaborasi. Salah satunya insentif Maskara ini,"
tambahnya seraya mengatakan visi misi pembangunan Jawa Barat
mengedepankan pembangunan desa secara maksimal.
Desa mandiri
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat
Dicky Syaromi mengatakan, mobil ini bisa jadi kebanggan pemerintah desa
di Jawa Barat. Pasalnya, desa yang memiliki mobil ini berarti statusnya sudah mandiri dan berprestasi. Ini bisa dimaksimalkan oleh pemerintah desa setempat untuk memberikan pelayanan maksimal kepada warga.
"Dengan menyandang status desa mandiri berarti ada potensi untuk
dimaksimalkan baik itu potensi sumber daya alam, modal sosial dan
potensi kultur sehingga desa bisa berdayaguna dan berhasilguna," ujar
Dicky.
Dia menambahkan hingga saat ini, sejak program Maskara ini digulirkan
pada 2019 lalu, total sudah 394 unit Maskara yang sudah didistribusikan
di desa-desa di Jawa Barat. "Capaian prestasi dari apa yang sudah
dilakukan. Saat ini kita mendapatkan kenaikan strata desa mandiri yang
tadi hanya 500 desa mandiri sekarang sudah 1.130 desa dan ini
membanggakan karena gerak pembangunan dari desa berkontribusi sebanyak
75 persen secara keseluruhan pembangunan di Jawa Barat," tambahnya.
Mobil Maskara digunakan untuk berbagai kegiatan mulai acara sosial,
keagamaan, hingga literasi. Seperti di Desa Gandasari, Kecamatan
Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi yang mendapatkannya pada 2019.
Mobil ini dihibahkan ke Pemerintah Desa Gandasari berkat predikat status desa Gandasari. "Mungkin itu penilaian yang diterima desa kami dari status maju menjadi mandiri," kata Kepala Desa Gandasari, Midik Frabowo.
Tiga tahun hadir di Desa Gandasari, Maskara memberikan dampak positif
untuk masyarakat. Mobil multifungsi tersebut kerap digunakan masyarakat
desa baik untuk masyarakat yang hendak menyelenggarakan acara pernikahan atau acara keagamaan.
Selain itu juga kegiatan kepemudaan dan sosial yang kerap dilaksankan
baik karang taruna maupun pemerintah desa. "Kami memastikan semua elemen masyarakat desa bisa memanfaatkan mobil Maskara ini tanpa terkecuali, sehingga apa yang menjadi agenda atau kebutuhan warga tidak terhambat," tandasnya.
Literasi anak
Sementara bantuan Maskara di Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Cianjur, digunakan untuk beragam kegiatan. Yang paling menonjol adalah mendukung program literasi bagi anak-anak usia sekolah. Di samping itu juga difungsikan untuk kegiatan lain, yakni i alat bantu pengangkut hasil pertanian warga, pengajian, panggung hiburan hingga sosialisasi protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
Kepala Desa Gelaranyar, Jenal, mengatakan, pihaknya menerima bantuan
Mobil Maskara pada September 2020 dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Khusus berkaitan dengan program literasi membaca bagi anak-anak usia sekolah.
"Tidak setiap hari. Kalau untuk literasi dua minggu sekali keliling setiap kedusunan. Ada empat kedusunan," ucapnya.
Menurutnya, kehadiran Mobil Maskara untuk mendukung program literasi
sangat disambut para orangtua dan anak-anak. Tujuannya tidak lain untuk
bisa meningkatkan kualitas minat baca anak-anak yang hari ini disibukkan dengan gadget.
"Alhamdulillah (orangtua, red) antusias dan sengaja membawa anak-anak
mereka ke tempat yang telah disediakan, seperti di PAUD. Karena sudah
ada jadwalnya, ketika tim literasi datang menggunakan mobil Maskara,
anak anak sudah ada di lokasi," jelas Jenal.
Ia menambahkan bahwa kegiatan literasi membaca dilakukan di Kedusunan Sukamulya, Ciseureuh, Neglasari dan Cipeuteuy.
Mobil Maskara sudah dibagikan sejak 2019, dengan rincian 126 unit pada 2019, 102 unit pada 2020, 81 pada 2021, dan 80 pada 2022 ini. (N-2)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved