Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONDISI pasien keracunan massal di Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang dirawat di sejumlah fasilitas layanan kesehatan, mulai membaik. Bahkan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Berdasarkan informasi, kasus keracunan massal terjadi pada Jumat (29/7). Kejadiannya seusai mereka menyantap nasi bungkus atau nasi kotak dari warga di Kampung Ciceri Tangkolo Desa Purwasedar yang melaksanakan acara syukuran setelah selesai menunaikan ibadah haji.
Awalnya, korban yang bergejala pusing, mual, dehidrasi, serta muntah sebanyak 135 orang. Namun secara bertahap jumlahnya terus bertambah. Hingga Sabtu (30/7) jumlahnya mencapai sebanyak 174 orang.
Mereka ada yang dirawat di Puskesmas Ciracap dan di RSUD Jampangkulon. Namun sebagian pasien yang kondisinya membaik sudah bisa dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.
Kepala Puskesmas Ciracap, Nana Resna Rahayu, menjelaskan jumlah korban dugaan keracunan massal warga Desa Purwasedar hingga Sabtu (30/7) pukul 20.30 WIB terdata sebanyak 174 orang. Dari jumlah tersebut, kata Nana, yang dirujuk ke RSUD Jampangkulon sebanyak 12 orang.
"Awalnya yang didatang di Puskesmas Ciracap sebanyak 130 orang. Sekarang tinggal tersisa 4 orang yang dirawat. Alhamdulillah kondisinya berangsur membaik," kata Nana kepada wartawan, Minggu (31/7).
Nana menuturkan saat kejadian awal, beberapa pasiennya bergejala ringan setelah diobati meminta pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi setelah pulang ada beberapa yang kembali lagi ke puskesmas karena kondisinya memburuk.
Humas RSUD Jampangkulon, Lia Desty, mengatakan pada Jumat petang kedatangan pasien rujukan dari Puskesmas Ciracap sebanyak 9 orang. Mereka diduga mengalami keracunan.
"Kondisi pasien saat datang mengalami muntah-muntah, mencret, serta demam di atas 40 derajat," kata Lia kepada wartawan, Minggu (31/7).
Tim medis segera memberikan tindakan berupa pemberian cairan infus serta obat-obatan lainnya. Hasil penanganan, kondisi pasien berangsur membaik. "Hingga saat ini ada 7 orang pasien yanf rawat inap, 1 orang pasien rawat jalan, dan 1 orang pasien pulang paksa. Kondisi pasien sudah stabil sehingga tak perlu dirujuk ke rumah sakit lainnya," pungkas Lia.
Kapolsek Ciracap Iptu Tatang Mulyana menjelaskan, setelah mendapatkan informasi adanya warga diduga mengalami keracunan massal, pihaknya segera bergerak ke lokasi dan membantu mengevakuasi korban ke Puskesmas Ciracap.
Tatang juga mengaku sudah mengumpulkan keterangan serta mengamankan sampel makanan yang diduga sumber penyebab keracunan. "Kami mintai keterangan saksi-saksi serta sampel makanan yang nanti akan diperiksa di laboratorium. Dugaan sementara sumber penyebabnya dari mi yang ada pada nasi bungkus. Tapi kita tunggu hasil pemeriksaan di laboratorium," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Ratusan Warga Kabupaten Sukabumi Keracunan Nasi Kotak
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Dengan enam kursi di DPRD Cianjur, Wahyu bisa maju
Polres Cianjur menahan dua orang yang diduga menyalahgunakan elpiji subsidi 3 kilogram untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasangan Herman-Ibang berpihak kepada para pedagang, terutama pengembangan berbagai infrastruktur di kawasan pasar.
Setahap demi setahap terus dilakukan pembangunan septic tank di lingkungan masyarakat
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved