Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggenjot percepatan
vaksinasi dosis tiga atau booster untuk mencapai target di angka 40%.
Hingga saat ini capaian vaksinasi booster di Klaten 36,5%.
Untuk mengejar kekurangannya yang 3,5%, maka percepatan vaksinasi
digenjot. "Sekarang fokus kita capaian target vaksinasi booster 40%. Untuk itu, percepatan vaksinasi kita kebut," kata Pj Sekretaris Daerah Klaten Jajang Prihono.
Saat ditemui Media Indonesia di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (18/7),
Jajang menjelaskan 3,5% kekurangannya itu mencakup 35.000-an orang.
"Untuk percepatan capaian vaksinasi booster 40% kita akan kolaborasikan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di desa. Misal,
penyerahan BLT DD," tambahnya.
Menurut dia, capaian vaksinasi booster di Klaten 36,5% merupakan yang
tertinggi di Jawa Tengah. Sementara capaian kabupaten lain rata-rata 25%.
Terkait kasus aktif covid-19, Minggu (17/7) ada penambahan satu
terkonfirmasi. Sehingga, total kasus aktif saat ini ada 15 orang dan
semua isolasi mandiri.
"Untuk antisipasi dan pencegahan covid-19, kami ingatkan kembali agar
masyarakat memakai masker baik di dalam maupun di luar ruangan,"
pungkasnya. (N-2)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi covid-19 sebelum melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini.
Meski kasus covid-19 saat ini dapat dikendalikan, masyarakat tidak boleh lupa bahwa masih ada kelompok seperti penderita komorbid, lansia, dan anak-anak yang rentan infeksi.
Antibodi yang terbentuk dari vaksin biasanya bertahan 6 bulan dan paling lama 1 tahun sehingga harus diperbarui kembali.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Pertama, penurunan imunitas populasi secara umum, karena sudah rendahnya penularan di lapangan. Lalu sudah lamanya jarak dari mendapat vaksinasi terakhi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved