Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIM akademisi Fakultas Pertanian-Universitas Warmadewa (FP-Unwar) memperkenalkan metode untuk mencerahkan warna ikan koi secara alami. Tim yang terdiri dari Sang Ayu Made Putri Suryani, I Wayan Arya, I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki memperkenalkan metode tersebut dalam sebuah penyuluhan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Sari Nadi Desa Baru, Marga, Tabanan, Rabu (15/6).
Metode ini dilakukan dalam upaya pengembangan ikan hias untuk mendukung mina wisata di Marga, Tabanan. Apalagi selama ini salah satu kriteria ikan koi yang bagus adalah memiliki warna yang cerah, batas warna yang tegas dan tajam.
"Caranya adalah dengan mencampur pakan dengan bahan yang banyak mengandung zat karoten. Bahan tersebut salah satunya adalah kulit udang dan karapas kepiting. Selain untuk meningkatkan nutrisi protein ikan koi, juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pigmen warna kulitnya," kata Ketua Tim Sang Ayu Made Putri Suryani.
Menurutnya, cara mencampurkan pakan ikan dengan kulit udang dan karapas kepiting sangat mudah. Kulit udang dan karapas kepiting digiling hingga halus dan dicampur dengan pelet. Perbandingan pelet, kulit udang dan karapas kepiting adalah 8:1:1. Kulit udang dan karapas kepiting dapat juga dibuat pasta dengan cara mencampur gilingan halus tersebut dengan air dan kanji. Campuran bahan ini dapat dikukus dan disimpan untuk diberikan sebagai pakan ikan koi.
"Pemberian pakan ini dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Dengan dosis 1/40 dari berat koi. Ini sesuai dengan dosis dari dinas perikanan," kata Sang Ayu Made Putri Suryani.
Baca juga: Harga Dolar Naik, Pembudidaya Ikan Koi Peroleh Berkah
Putri Suryani mengungkapkan ikan koi yang tidak diberi pakan untuk meningkatkan kepadatan pigmen warna, akan menjadi lebih pucat dan kurang indah. Koi yang semula memiliki kualitas bagus, bisa menurun kualitasnya jika pakan yang diberikan tidak menambahkan unsur penguat pigmen warna.
Koi yang ada di alam bebas mendapatkan pigmen warna dari makanan seperti ganggang, udang, siput, dan makanan lainnya. Berbeda dengan ikan di kolam breeder, penambahan pigmen warna ikan koi diberikan pada makanan yang disebut makanan color enhancher.
Akan tetapi, pemberian makanan yang mengandung color enhancher berlebihan juga bisa membuat pigmen erythrin menjadi terlalu kuat, sehingga warna putih kohaku berubah menjadi warna merah muda.
Ia menambahkan, kualitas air yang bagus juga dapat meningkatkan kecerahan warna ikan koi. Air kolam ikan koi yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak mengandung kotoran, amonia, nitrit, atau nitrat dapat menyebabkan warna ikan koi memudar sekaligus juga dapat menimbulkan penyakit ikan koi.(OL-5)
Tema yang diusung tahun ini adalah 16th Chapter of Koi Grandeur.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan, salah satunya lewat program Optimasi Lahan (OPLAH).
Aneka produk HHBK yang terdiri dari berbagai jenis mulai dari dari alpukat, petai, dukuh hingga rempah-rempah seperti kemiri bahkan kopi, juga dijual dengan harga yang terjangkau.
meggelar Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Gedung Maggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (18/3). Salah satu sisi gedung itu disulap bak pasar tradisional yang menjual buah dan sayur.
Kementan lakukan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) bersama Kelompok Tani Tanjungan 7 di Desa Tanjungan Kec Cikeusik Kab. Pandeglang, Banten, Jumat (15/3).
Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Kelompok Tani Kencana Windu, binaan Sekolah Tani Indonesia, melakukan penanaman kembali atau replanting tanaman kopi di Pangalengan, Jawa Barat.
Pj) Bupati Takalar Setiawan Aswad terus mendorong upaya resonansi teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) di Takalar maupun Provinsi Sulawesi Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved