Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGASUH Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz menuturkan semangat merawat persaudaraan keagamaan dan kebangsaan merupakan ajaran yang terus dipedomani oleh anak keturunan, ulama, dan murid KH Hasyim Asy'ari.
"KH Hasyim Asy'ari sendiri sangat intens, perhatian, dan berupaya mendorong persatuan, membangun ukhuwah, bagaimana beliau menjaga persatuan di antara umat Islam," kata Gus Kikin seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/3).
Dia menyebutkan dua hal pokok ajaran KH Hasyim Asy'ari yang terus dijadikan pedoman oleh para murid dan santrinya secara turun-temurun, sebagai warisan ajaran yang luhur dan khas.
"Bahwa Mbah Hasyim sendiri mendorong pada persatuan. Tapi satu hal, persatuan itu paling mudah dicapai dengan keilmuan. Nah, dua hal ini yang diajarkan, satu adalah mencapai persatuan; kedua, belajar mencari ilmu," jelasnya.
Dia mengatakan bukan tanpa alasan jika KH Hasyim Asy'ari menekankan pentingnya keilmuan. Pasalnya, tambahnya, keilmuan yang matang akan membawa kebaikan dan menjadi modal membangun ukhuwah persatuan antarumat beragama dan golongan.
"Karena dari keilmuan tersebut, dahulu beliau mampu mengumpulkan berbagai macam kalangan, golongan yang berbeda paham pun beliau berhasil mempersatukannya," ucapnya.
Dia juga menilai para dai, ulama, maupun penceramah perlu menggelorakan semangat nasionalisme, dengan saling menguatkan, saling menjaga demi membangun persatuan di tengah masyarakat, serta segenap bangsa Indonesia.
"Memang harus dipahami di Indonesia itu memang Islam aslinya ahlussunah wal jamaah. Ya Islam yang moderat itu ada di Indonesia, Islam yang washatiyah ada di Indonesia, dan itu harus memiliki semangat ukhuwah," jelasnya.
Baca juga: Penanggulangan Terorisme Harus Dibangun dengan Kekuatan Bersama
Di samping itu, lanjut dia, para penceramah harus membuat masyarakat paham bahwa semangat nasionalisme itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
"Sebenarnya dalam Islam itu kita mengikuti apa yang sudah dijalankan oleh Rasulullah di Madinah, di mana beliau mengakomodasi, mewadahi semua golongan, semua agama menjadi satu, dan saling menjaga kehidupan bermasyarakat," katanya.
Para penceramah juga harus memberikan pengertian kepada umatnya bahwa Rasulullah telah mengajarkan umatnya untuk hidup berbangsa dan mencintai bangsanya, sebagaimana Rasulullah menekankan kepada warga Madinah untuk komitmen menjalankan agamanya masing-masing dan tidak memaksakan agama Islam.
"Nabi Muhammad mengakomodir semuanya di Madinah, tidak ada menang-menangan, tapi semua berbagi dan adil, semua saling menjaga kehidupan," kata cicit KH Hasyim Asy'ari itu.
Oleh karena itu, demi mendorong para ulama dan penceramah untuk menggelorakan semangat nasionalisme di mimbar, menurut dia perlu ada komunikasi dan dialog antara Pemerintah dengan para penceramah dan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan terkait.
"Upaya jangka panjangnya adalah mulai dengan pendidikan agama yang benar. Jenjang ilmu itu harus terstruktur, sehingga pemahamannya juga demikian, sehingga menyampaikan kepada masyarakat juga benar," tuturnya.
Gus Kikin juga menyampaikan pesannya kepada masyarakat untuk tidak ceroboh dalam memilih penceramah yang dijadikan panutan atau pedoman. Dia harap masyarakat tidak menyimpulkan sesuatu sendiri, apalagi terkait dengan konteks agama.
"Masing-masing punya pilihan, tetapi yang jelas jangan menyimpulkan sesuatu itu dari persepsi sendiri, karena dalam ajaran agama semua sudah tercatat, sudah ada aturannya jadi kalau memang ada yang kurang jelas maka tanya pada (ulama) yang mengerti," ujarnya. (Ant/S-2)
Ustadz Yazid dimakamkan di Pemakaman Wakaf Los, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Selain penceramah, Ustadz Yazid ini adalah penulis buku-buku keagaam Islam.
PITI sebagai bagian dari unsur organisasi Islam di Indonesia menyesalkan dengan apa yang dilakukan oleh pendeta tersebut.
GUS Miftah saat ceramah di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa hari lalu, berbicara soal larangan menggunakan speaker saat tadarus Al-Quran di bulan Ramadan.
Ustazah asal 'Negeri Paman Sam' Shuaib berbagi kebijaksanaan tentang pentingnya memaafkan, meraih ketenangan hati, dan berserah diri kepada kehendak Allah SWT.
Berikut contoh teks ceramah Isra Miraj yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Tsunami Aceh Seret PLTD Apung Seberat 2.600 Ton ke Darat.
PUPUK terus semangat kepedulian kita terhadap sesama, serta nilai-nilai etika dan moralitas yang kita miliki untuk mewujudkan persatuan bangsa, pada momentum perayaan Idul Adha 1445 H
Idul Adha 1445 H, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi mengimbau kepada masyarakat untuk mulai menggemakan takbir dan syukur kepada Allah SWT
Sang Buddha telah mencontohkan perilaku toleran pada khotbahnya yakni Upali Sutra. Ketika itu Sang Buddha memutuskan menerima seorang pemuda bernama Upali
REKTOR Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha
Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan.
Perbedaan tidak boleh bermuara kepada perpecahan hingga menjadi duri dalam persatuan dan kehidupan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved