Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, M.Si menyampaikan bahwa silaturahim menjadi momentum untuk membangun kemajuan bangsa. Silaturrahim dapat merekatkan kembali persaudaraan bangsa ditengah mengerasnya perbedaan akibat dinamika politik pasca pemilu 2024.
“Hubungan itu tidak selalu berjalan positif selalu ada dinamika. Maka bagaimana silaturahim ini menjadi semangat kita bersama. Jadi silaturahim bukan sekadar menyambung telah biasa kita sambung, tetapi menyambung yang sempat terputus,” kata Haedar Nashir dalam Silaturrahim Halal bi Halal 1445 Hijriah di Auditorium K. H. Ahmad Azhar Basyir, MA., Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangsel, Rabu (24/4).
Haedar mengatakan ada Pemilu maupun tidak, kehidupan selalu dihiasi dengan dinamika dan perbedaan. Menurutnya, perbedaan merupakan suatu keniscayaan. Perbedaan tidak boleh bermuara kepada perpecahan hingga menjadi duri dalam persatuan dan kehidupan bangsa.
Baca juga : Lima Poin Pernyataan PP Muhammadiyah terkait Pemilu 2024
Ia juga menyatakan bahwa semangat silaturrahim harus dipupuk bersama dan jangan sampai menunggu orang lain untuk persatuan. Oleh karena itu, ia juga berpesan agar Muhammadiyah memiliki jiwa menyatukan, memajukan, dan mencerdaskan bangsa melalui semangat silaturrahim.
“Kuncinya terletak pada hati nurani. Maka tatkala ada perbedaan, sudah saatnya seluruh warga bangsa membangun sikap kedewasaan menyikapi perbedaan dengan bijaksana. Sehingga bisa menikmati indahnya perbedaan dibingkai oleh nilai-nilai persaudaraan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si dengan penuh rasa hormat, mengungkapkan rasa terima kasih atas terpilihnya UMJ menjadi tuan rumah digelarnya kegiatan silaturrahim dan Halal Bi Halal Keluarga Besar Muhammadiyah.
Baca juga : Haedar Nashir Ajak Semua Pihak Menghormati Pilihan Rakyat
Selain itu, dalam momentum Halal Bi Halal, Ma’mun ikut menyerukan pesan melalui pembacaan syair dari Muhammad Iqbal dari Pakistan yang berisi tentang membangun perdamaian dan kebersamaan dalam berbagai perbedaan.
Turut hadir Sekum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Muti, M.Ed., Ketua Umum PP Aisyiyah Dr. Salmah Orbaniyah., M.Kes., Wakil Ketua MPR RI Dr. Nur Hidayat Wahid., M.Si., Presiden PKS Ahmad Syaikhu., duta besar perwakilan negara sahabat, PWM, PWA, PDA se-jabodetabek, UPP (Majelis/Lembaga/Biro), Ortom, Pimpinan Ormas Islam serta warga persyarikatan muhammadiyah.
Acara ditutup dengan doa dipimpin oleh Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH. Zulfa Mustofa menambah suasana kekeluargaan dalam kegiatan Silaurrahim Halal Bi Halal 1445 H. (H-2)
Muhammadiyah berkomitmen menjalankan izin tambang sesuai amar makruf nahi munkar secara elegan dan bermartabat sesuai kepribadian Muhammadiyah.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan bahwa PP Muhammadiyah telah mengkaji selama lebih dari dua bulan untuk menentukan sikap terkait dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Peran penting Muhammadiyah akan terus dimaksimalkan sebagai bukti bahwa gerakan Islam ini hadir untuk Islam yang berkemajuan, rahmatan lil alamin, dan pro pada kehidupan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menekankan pentingnya menjadikan harta dan kekuasaan sebagai amal shaleh.
Selain kaku dalam menyikapi budaya lokal, Muhammadiyah juga tak lentur dalam berhubungan dengan umat beragama yang berbeda.
Muhammadiyah akan tetap bersikap independen dan netral dalam menghadapi situasi politik pascakeputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pemilu 2024.
PUPUK terus semangat kepedulian kita terhadap sesama, serta nilai-nilai etika dan moralitas yang kita miliki untuk mewujudkan persatuan bangsa, pada momentum perayaan Idul Adha 1445 H
Idul Adha 1445 H, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi mengimbau kepada masyarakat untuk mulai menggemakan takbir dan syukur kepada Allah SWT
Sang Buddha telah mencontohkan perilaku toleran pada khotbahnya yakni Upali Sutra. Ketika itu Sang Buddha memutuskan menerima seorang pemuda bernama Upali
REKTOR Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha
Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved