Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Penanganan kebencanaan guguran awan panas Gunung Semeru, Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur, amburadul, kendati Presiden Joko Widodo sudah
mengunjungi lokasi bencana.
Penanganan bencana sejak Sabtu (4/12) sampai kini belum terkendali mulai data korban, logistik, alat berat, bantuan masyarakat hingga jumlah lokasi pengungsian. Padahal semua itu berkaitan dengan penanganan pengungsi, korban, penyaluran logistik dan kesehatan.
Fakta dan kondisi itu terungkap dalam rapat koordinasi posko tanggap darurat di Kecamatan Pasirian, Lumajang, Selasa (7/12). Rapat diikuti BNPB, Korem, Kodim dan BPBD Lumajang.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Indra Wibowo Leksana,
alat berat sejak Minggu (6/12) sudah berdatangan ke lokasi bencana. Tetapi, belum ada koordinatornya. Akibatnya, alat berat dari berbagai
institusi itu jalan sendiri-sendiri, sehingga tidak terkoordinasi.
"Nantinya harus ada koordinator. Alat berat datang, dari mana dan yang
mengoperasikan siapa. Belum ada penunjukan personel dan yang bertanggung jawab," tegasnya.
Padahal, endapan materiel vulkanis di daerah aliran sungai Curah Kobokan cukup tebal. Pengaturan dan pembagian tugas diperlukan karena sungai tertutup material vulkanis, sehingga dikhawatirkan saat hujan deras terjadi banjir lahar dingin yang meluber ke perkampungan warga.
"Karena itu koordinator diperlukan meliputi tim pencarian sekaligus
membuat aliran sungai. Itu sebabnya perlu ada perumusan terkait alat
berat, personel dan siapa yang bertaggung jawab," tambah Indra.
Selain itu, pengaturan logistik yang begitu banyak belum terkendali.
Akhirnya upaya pendistribusian masih sulit. BPBD juga minta dukungan pendataan kerugian atau kerusakan rumah, infrastruktur dan lainnya.
"Masyarakat berbagai daerah antusias membantu, tapi data logistik kurang tertib," ujarnya.
Hasil proses pencarian korban meninggal dunia, sampai malam ini, tim Basarnas menemukan 8 orang yang belum teridentifikasi. Total korban meninggal dunia berjumlah 34 orang. Adapun lokasi pengungsian sebanyak 19 lokasi dengan distribusi nasi bungkus sekitar 17 ribu per hari. (N-2)
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
BALAI Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) tengah bersiap untuk kembali membuka jalur pendakian Gunung Semeru.
pada Minggu (14/7) pukul 12.00-18.00 WIB. Gunung Semeru mengalami 20 kali gempa guguran. Selain gempa guguran, Gunung Semeru juga mengalami sebanyak 28 kali gempa letusan/erupsi
Di Gunung Lewotobi Laki-laki, erupsi terjadi pukul 17:07 WITA dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak. Status gunung ini berada di Level III Siaga.
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7) pagi, tepatnya sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Gunung Semeru mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu (19/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved